Kisah Anak Petani Prajurit KRI, Sempat Gagal 9 Kali Tes TNI-Polri Kini Berdinas di Teluk Palu-523
Dibalik pencapaiannya masuk ke koorps pelaut TNI, pria yang saat ini berpangkat Klasi Satu itu punya perjalanan panjang yang penuh tantangan.
Hingga pada saat semester 4 masa perkuliahan, Fahri kembali mendaftar TNI Angkatan Laut. Setelah menjalani serangkaian tes, pada Oktober 2018, anak dari seorang buruh tani dan ibu rumah tangga ini akhirnya resmi menjadi koorps pelaut.
“Saya masuk AL 2018, itu Oktober. Saya sudah mendaftar instansi sebanyak 9 kali, kurang lebih dari polisi, AD, AL,” tuturnya.
Dilarang Orangtua Daftar TNI-Polri Lantaran Gagal Berkali-kali
Dibalik sepak terjangnya hingga kini menjadi Prajurit KRI, ternyata Fahri sempat dilarang orangtuanya mendaftar TNI-Polri.
Peristiwa itu terjadi saat Fachri mencapai tahap pantohir dan kembali gagal. Sosok yang melarangnya mendaftar tak lain adalah ayahnya.
“Awalnya itu saya gagal polisi, bapak benar-benar stop, gak boleh daftar polisi lagi. dilarang banget,” katanya.
“Tapi dari ibu, mama saya bilang kaya masrahin diri, udah kamu mau jalanmu apa ibu dukung.”
Hingga pada akhirnya, Fachri berbicara dengan kedua orangtuanya. Dia meminta restu perihal niatnya mendaftar sebagai TNI-Polri.
Meski optimis, rasa gentar pun tetap ada dalam benak Fachri. Bahkan dengan kekhwatirannya itu, dia sempat pasrah jika tes yang dilakukannya terakhir kali itu akan tetap berakhir pada kegagalan.
“Terakhir kali saya daftar kalau misalnya saya daftar saya nurut aja orang tua lah. Yang kesembilan ini tes minta doa restu.”
“Kalau saya enggak lulus, yaudah terserah. Ngarit di rumah aja ga apa-apa lah, ngangon kambing enggak apa-apa. Saya cuma minta doa restu aja terus saya berangkat,” tutur Fachri.
Motivasi Dibalik 9 Kali Gagal Tes TNI-Polri
Layaknya ombak yang tak hancur dihantam karang, kerasnya motivasi Fachri tak lepas dari ambisinya untuk membanggakan kedua orangtuanya.
Latar belakang yang notebene berasal dari keluarga kurang mampu, memperkuat asa Fachri.
“Selain membanggakan orang tua, saya ingin membangkitkan ekonomi keluarga. Terus dari situ saya punya motivasi. Orang lain aja bisa kenapa saya enggak,” ujarnya.