Senin, 29 September 2025

Demo Hari Tani Nasional, BEM SI Bawa Orang-orangan Sawah Bertempelkan Poster Menteri Pertanian

mahasiswa aksi membawa replika orang-orangan sawah yang di depannya terpampang poster yang menampilkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Editor: Johnson Simanjuntak
Mario Christian Sumapow
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia datang ke kawasan Senayan, Senin (27/6/2022) sore. Aksi kali ini merupakan demo dalam rangka Hari Tani Nasional Selasa (27/9/2022). Tampak dalam rombongan, mahasiswa membawa replika orang-orangan sawah yang di depannya terpampang poster yang menampilkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) datang ke kawasan Senayan, Senin (27/6/2022) sore.

Aksi kali ini merupakan demo dalam rangka mempertahankan Hari Tani Nasional yang jatuh pada Sabtu (24/9/2022) lalu. 

Tampak dalam rombongan, mahasiswa aksi membawa replika orang-orangan sawah yang di depannya terpampang poster yang menampilkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Dalam poster tampak foto Syahrul dengan pose sedang menunjuk dan tertera tulisan 'Jangan lupa, ini Menteri Pertanian kita'.

Ratusan mahasiswa yang tergabung dari beberapa universitas ini tampak mendatangi kawasan kantor wakil rakyat sekira pukul 14.30 WIB. 

Seorang mahasiswa dari Sumatera Selatan dalam orasinya mengatakan saat ini Indonesia memang melimpah sumber daya alam dan manusianya, tapi permasalahannya juga sama banyaknya.

Baca juga: Demo di Gedung DPR, KPA Desak Pemerintah Jalankan Reforma Agraria Sejati

Ia melihat masih banyak petani yang belum punya hak atas tanahnya sebab telah dikuasai oleh korporasi-korporasi besar. 

"Petani jauh dari kata merdeka. Indonesia kaya sumber daya alam dan sumber daya manusia, tapi tapi sayang kaya juga permasalahannya," ucapnya di atas mobil komando. 

"Katanya tanah hak rakyat tapi sampai saat ini banyak tanah rakyat yang direbut korporat. Hari ini katanya Indonesia menuju petani sejahtera tapi pupuk naik, lahan sempit, dan hasil produksi sedikit," tambahnya.

Sampai saat ini, menurutnya berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2017 hingga tahun 2021 hasil tani menurun terus menurun.

Oleh karena itu sudah sepantasnya menurut seorang bagian dari BEM SI ini mengatakan pihaknya menuntut pada pemerintah atas hak para petani. 

"Oleh karena itu sudah sepantasnya hari ini kita suarakan keadilan menuju hak kita pada pemerintah, orang yang punya wewenang memerhatikan hak bangsa," tegas pria beralmamater jaket kuning tersebut. 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan