Pemisahan Pria Wanita Batal, Wagub DKI Turun Langsung Edukasi Pencegahan Pelecehan Seksual di Angkot
Kebijakan pemisahan penumpang pria dan wanita di angkot untuk cegah pelecehan seksual dibatalkan, Wagub DKI sidak dan edukasi di sejumlah angkot
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana pemisahan penumpang pria dan wanita di seluruh angkutan umum (angkot) DKI Jakarta dibatalkan.
Awalnya rencana pemisahan penumpang ini dimunculkan oleh Dishub DKI Jakarta guna mencegah maraknya pelecehan seksual di angkot.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membenarkan dibatalkannya rencana pemisahan penumpang pria dan wanita di angkot.
Pihaknya memilih lebih dulu melakukan upaya pencegahan pelecehan seksual di dalam angkot
Untuk itu Ahmad Riza Patria melakukan sidak, turun langsung mengedukasi dan memastikan keamanan di angkot.
Kebijakan Pemisah Pria dan Wanita di Angkot Batal, Wagub DKI Pilih Jalankan Upaya Pencegahan Pelecehan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan alasan pembatalan rencana kebijakan pemisahan penumpang pria dan wanita di dalam angkutan kota atau angkot.
Padahal beberapa waktu lalu, rencana ini sempat diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo guna meminimalisir kasus pelecehan seksual di angkot.
Ahmad Riza Patria membenarkan bila rencana kebijakan tersebut memang belum bisa diimplementasikan untuk saat ini.
Sehingga pihaknya memilih untuk melakukan upaya pencegahan lebih dulu.
"Jadi memang beberapa upaya kita lakukan. Tadi yang pertama saya sampaikan bahwa kita melakukan mitigasi, sosialisasi, menyiapkan pos-pos SAPA, mendorong para perempuan anak berani melapor, dan mengajak sopir angkot, semua warga untuk berani menghadapinya bersama, tidak perlu takut," katanya saat melakukan peninjauan keamanan angkot di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).
Pria yang akrab disapa Ariza ini pun tak menampik bila upaya pencegahan kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan dan anak yang disebutkannya telah diterapkan lebih dulu pada sejumlah moda transportasi seperti Transjakarta, LRT dan MRT.
Oleh sebab itu, upaya pencegahan ini pun diperlebar dan menyasar untuk angkot dengan merencanakan ketersediaan berbagai macam fasilitas penunjang.
"Yang kedua kami menyiapkan call center stiker 112 termasuk ini nomor pos pelayanan tadi. Ketiga kami juga melakukan pelatihan bagi sopir-sopir, termasuk yang keempat nanti akan disiapkan juga ke depan dalam kajian ini akan ada CCTV. Selama inikan ada di trans nanti diangkot juga sebagai dipertimbangkan akan diupayakan," pungkasnya.

Sebagai informasi, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah membatalkan rencana pemisahan penumpang pria dan wanita di dalam angkutan kota atau angkot.
Pembatalan ini dipastikan oleh Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo.
"Dengan mempertimbangkan kondisi yang ada di dalam masyarakat, terhadap wacana pemisahan penumpang laki-laki dan perempuan di dalam angkot saat ini belum dapat dilaksanakan," katanya kepada awak media, Rabu (13/7/2022).
Anak buah Gubernur Anies Baswedan mengatakan perlunya melakukan mitigasi serta upaya-upaya atau regulasi yang komprehensif, guna meminimalisir atau bahkan meniadakan tindak pelecehan seksual yang kerap terjadi di angkot dan transportasi publik.
Oleh sebab itu, sebagai upaya pencegahan kekerasan dan pelecehan terhadap Perempuan dan Anak, Pemprov DKI Jakarta telah membentuk POS Sahabat Perempuan dan Anak (POS SAPA) di Moda Transportasi.
Di mana didalamnya dilengkapi dengan nomor aduan 112 dan petugas yang sudah terlatih dalam menangani kasus-kasus terkait.
"Fasilitas POS SAPA tersebut sudah terdapat di 23 halte Transjakarta, 13 stasiun MRT dan 6 stasiun LRT. Direncanakan ke depan POS SAPA akan terus ditambahkan termasuk menjangkau layanan angkot," lanjutnya.
Selain itu, pengemudi angkutan umum yang tergabung dalam Program Jaklingko sudah dibekali pendidikan dan pelatihan yang didalamnya memuat kurikulum layanan prima termasuk penanganan atau cara bertindak dalam menghadapi keadaan darurat melalui program Sertifikasi Pengemudi Angkutan Umum.
"Pemasangan CCTV diberbagai stasiun, halte, terminal dan kendaraan umum juga sedang dilakukan, untuk mendeteksi sekaligus mengurangi potensi gangguan tersebut. Bahkan, melalui Jaklingko, sistim ticketing terintegrasi akan melakukan penerapan konsep face recognition yang diyakini akan meningkatkan rasa nyaman para penumpang, terutama perempuan dan anak-anak," pungkasnya.

Wagub Ahmad Riza Patria Sidak Kondisi Angkot di Halte Integrasi Tebet
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meninjau halte integrasi Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu (13/7/2022).
Tinjauan ini bertujuan untuk melihat kondisi di moda transportasi terutama di angkutan kota (angkot) imbas kasus pelecehan seksual yang meningkat.
"Hari ini saya datang ke halte integrasi Tebet untuk melihat kondisi angkot dan juga nanti akan naik angkot untuk memastikan bahwa transportasi publik di Jakarta itu bersih, rapi, aman dan terjangkau," ucapnya di lokasi, Rabu (13/7/2022).
Baca juga: Polisi Buru Pelaku Pelecehan Seksual di Dalam Angkot Trayek Ciputra - Kuningan
Adapun dalam kesempatan itu, orang nomor dua di DKI Jakarta ini sempat bercengkrama dengan para penumpang angkot 44.
Kemudian dilanjut dengan menaiki angkot tersebut dari Tebet menuju ke Kuningan.
"Saya ingin memastikan kepada warga Jakarta tidak usah takut naik transportasi publik termasuk angkot. Saya tadi nanya kepada warga, alhamdullilah warga merasa aman dan nyaman," pungkasnya.
Gaya Wagub DKI Terjun Langsung Edukasi Pencegahan Pelecehan Seksual di Angkot
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria terjun langsung edukasi pelecehan seksual pada sopir angkot di sekitar Stasiun Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu (13/7/2022).
Ahmad Riza Patria memulai sesi edukasinya dengan bertanya tindakan pelecehan seksual di angkutan umum (angkot) pada seorang sopir.
"Bapak sudah pernah dengar kasus pelecehan seksual di angkot?" tanya Ahmad Riza Patria pada seorang sopir.
Sang sopir tersebut pun mengangguk pertanda mengetahui pertanyaan Riza. Politikus Partai Gerindra ini pun berpesan pada sang sopir untuk menjaga perempuan dari tindakan pelecehan seksual.
"Bapak bantu jaga ya, terutama keamanan pada perempuan. Jaga laki-laki juga untuk kesopanan," ujarnya.
Ahmad Riza Patria mengungkapkan pelecehan seksual kerap terjadi di Indonesia.
Ia pun mengajak semua pihak untuk mencegah terjadinya pelecehan tersebut, termasuk di angkot.
"Mari kita hadapi bersama untuk melakukan pencegahan. Sudah ada POS Sahabat Perempuan dan Anak (POS SAPA) SAPA di transportasi publik Jakarta, nanti dipasangin stiker di angkotnya Pak," tuturnya.

Lebih lanjut, Ahmad Riza Patria mengapresiasi para sopir yang berani mencegah terjadinya pelecehan seksual di angkotnya.
Terlebih, pihaknya juga sudah memberikan sosialisasi pencegahan pelecehan seksual pada sopir angkot di Jakarta.
"Itu artinya ada kepercayaan dari warga kepada transportasi publik yg ada di Pemprov DKI Jakarta. Mari terus tingkatkan penggunaan transportasi publik," tukasnya.
Sidak Angkutan Umum, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ariza Ingin Memastikan Keamanan Transportasi Publik
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melakukan inspeksi mendadak (sidak) angkutan umum di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).
Sidak itu merupakan buntut kasus pelecehan seksual di angkutan umum pada Senin (4/7/2022).
Ahmad Riza Patria ingin memastikan transportasi publik di Jakarta bebas dari kejahatan, bersih, rapi, dan, terjangkau.
"Saya ingin memastikan kepada warga Jakarta, agar tidak usah takut naik tranportasi publik, termasuk angkot. Saya tadi nanya kepada warga, Alhamdulillah warga merasa aman dan nyaman," kata Ahmad Riza Patria di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu (13/7/2022).
Ahmad Riza Patria mengungkapkan, kasus pelecehan seksual di transportasi umum di Jakarta meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Terdapat 15 kasus pelecehan seksual yang terjadi pada rentang Januari-Juli 2022.
Padahal di 2021, hanya ada tujuh kasus pelecehan seksual yang terjadi di transportasi publik.
Politisi Partai Gerindra itu pun mengajak warga Jakarta lebih berhati-hati ketika berada di angkutan umum.
Ia turut mengimbau warga agar berani melapor ke POS Sahabat Perempuan dan Anak (POS SAPA) di moda transportasi publik.
"Apabila ada pelecehan seksual laporkan ke call center POS SAPA 112 atau pos layanan P2TP2A yaitu 081317617622. Warga harus berani melaporkan," ujarnya.
Agar masyarakat mengetahui layanan POS SAPA, Pemprov DKI Jakarta bakal memasang stiker call center POS SAPA di transportasi publik.
Terdapat 19 POS SAPA yang tersedia di halte bus hingga saat ini.
"Tidak kurang dari 19 POS SAPA ada di halte dan MRT. Kemudian di LRT akan diperbanyak (POS SAPA)," tukasnya.

Ahmad Riza Patria menuturkan, pihaknya menyiapkan sekitar 86 petugas konseling untuk membantu korban pelecehan seksual di transportasi publik.
Para konselor tersebut juga akan memberikan pendidikan terkait pelecehan seksual, diskriminasi, hingga kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) kepada masyarakat.
Buntut Pelecehan Seksual, Ariza Sidak Angkot M 44 di Tebet
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan Stasiun Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu (13/7/2022) sore.
Ia datang untuk mengecek kondisi sejumlah angkot M 44 yang ada di kawasan tersebut sekaligus memberi sosialisasi terkait pencegahan pelecehan seksual di dalam angkot kepada sopir dan penumpang.
Pasalnya, beberapa waktu lalu pelecehan seksual sempat terjadi di salah satu angkot tersebut.
Berdasarkan pantauan di lokasi, ia yang mengenakan seragam dinas warna putih tersebut tiba di kawasan Stasiun Tebet, tepatnya di pintu barat sekitar pukul 16.18 WIB.
Begitu tiba, Ahmad Riza Patria langsung menghampir angkot pertama yang menjadi tempat pelecehan seksual yang dilakukan seorang pria berkacamata terhadap wanita berinisial AF.
Untuk diketahui, AF dilecehkan dalam perjalanan ke tempat kerjanya dari Stasiun Tebet ke Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin (4/7/2022) sekitar pukul 08.00 WIB.
Tampak Ahmad Riza Patria menanyakan sejumlah pertanyaan kepada sopir angkot berinisial R yang saat itu tengah membawa penumpang, termasuk pelaku dan korban pelecehan seksual.
"Kejadiannya hari apa? Jam berapa? Disangkanya lagi ribut pacaran?," tanya Ahmad Riza Patria, pada Rabu sore. "Pas saya tanya pelaku, tangannya kan ke jaket tuh, keluarin dompet," sambung sopir angkot.
Ahmad Riza Paria kembali menegaskan kepada sopir angkot itu apakah bertanya langsung ke pelaku berkacama atau tidak.
"Bapak nanya ke pelaku langsung? Itu mobil berhenti? Setelah kejadian itu ribut, bapak berhenti Bapak nanya pelaku? Terus?," tanya Ahmad Riza Patria.
"Dari pelaku katanya mau ambil dompet, kesenggol," jawab sang sopir. "Si perempuannya bilang apa?," kata Ahmad Riza Patria.
"Perempuannya sudah turun," balas sopir angkot. "Korban sudah turun, bapak nanya ke pelaku? ok," timpal Ahmad Riza Patria.

Lebih lanjut, Ahmad Riza Patria mengimbau sang sopir jika kembali menemukan kasus serupa untuk segera melapor ke pihak berwajib.
"Laporkan ke Pemprov, ke Dishub. Supaya dibantu, enggak usah takut pak, ajak semua warga supaya tidak perlu takut begitu ya pak," ujarnya.
Setelah itu, Ahmad Riza Patria naik ke angkot tersebut untuk memberi sosialiasi kepada sejumlah penumpang yang ada di angkot pertama.
"Yang kejadian viral pelecehan seksual di angkot udah dengar? Jadi kalau ada kejadian seperti itu, ajak penumpang untuk segera melapor kepada aparat keamanan, kepada polisi, Dishub, Satpol PP," kata dia.
"Kami berupaya agar angkot aman, rapi, bersih. Semua warga bisa menggunakannya dengan baik. Kita ada pos, namanya Pos Sapa. Pos Sahabat Perempuan dan Anak. Bisa ditelpon di 112," ujarnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/wartakotalive.com)