Senin, 6 Oktober 2025

Tabur Garam Tak Efektif, Waspada Ular Berkeliaran hingga Masuk ke Permukiman

Musim hujan sudah tiba, waspada ular berkeliaran hingga masuk ke permukiman. Tabur Garam Tak Efektif dan jangan biarkan sampah menumpuk

Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA
Seekor ular di wilayah Jalan Ciputat Raya, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (15/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musim hujan sudah tiba, waspada ular berkeliaran hingga masuk ke permukiman.

Badan Penanggulangan Bencana Daerahatau BPBD Kota Tangerang,sebagian besar wilayah Indonesia sedang dilanda curah hujan yang cukup tinggi.

Musim ini jadi fase ular khususnya kobra untuk bertelur.

Ini merupakan siklus normal dalam kehidupan ular yang tentunya harus diwaspadai masyarakat.

Ghufron Falveli, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang mengungkapkan, fenomena ular bermunculan di permukiman warga kala musim hujan marak terjadi.

"Puncaknya biasanya terjadi antara Oktober hingga Desember, ular akan mencari tempat yang ideal untuk menetaskan telurnya," ujar Ghufron, Senin (29/11/2021).

Berdasarkan data BPBD Kota Tangerang, sepanjang 2021 sudah 86 kasus ular muncul di pemukiman warga.

Baca juga: Bulan November Periode Ular Bertelur & Menetas, Warga Diminta Waspada Ular Berkeliaran di Permukiman

Pada tiga bulan terakhir, September tiga kasus, Oktober 10 kasus dan November dengan lima kasus.

"Biasanya, secara perlahan angkanya akan terus meningkat. Puluhan ular tersebut bahkan ada yang masuk ke pemukiman hingga meresahkan warga," ujar Ghufron.

"Hal ini terjadi karena tempat atau lingkungan kotor dan juga habitatnya terganggu. Hingga akhirnya, keluar dari habitat untuk mencari makan," sambungnya.

Gufron pun memberikan kiat bagi masyarakat Kota Tangerang mencegah ular menetaskan telurnya di area rumah.

Baca juga: Pernah Viral di Twitter Gara-gara Pegang Ular, Ini Sosok AKBP Dermawan yang Dikeroyok Oknum Ormas PP

Mulai dari harus sering membersihkan rumah, memberi wangi-wangian yang menyengat.

Selain itu, sistem sirkulasi dan sinar matahari yang masuk ke dalam rumah juga harus diperhatikan, agar tidak ada area lembap dan gelap di dalam rumah.

"Sinar matahari masuk ke rumah, ventilasi bagus, sirkulasi ada sehingga tidak ada kelembapan. Tidak usah menabur garam, katena garam tidak efektif," imbuhnya.

Ia menyarankan, supaya masyarakat tidak menumpuk barang-barang bekas sehingga tidak menciptakan lubang atau ruang yang dapat digunakan ular untuk bertelur.

Pastikan membuang sampah setiap hari secara rutin.

"Jangan biarkan sampah tegeletak lama, dan mengundang tikus. Itu akhirnya men-trigger bahwa ular itu mencari mangsa karena dia mengikuti bau si tikus. Jika ternyata di rumah ditemukan sarang ular jangan tidak panik, tetap waspada dan laporkan ke tim BPBD untuk mengevakuasi secara aman," paparnya lagi.

Sebagai informasi, masyarakat bisa melaporkan kasus ular atau hewan berbahaya lainnya lewat emergency call center di 112 atau nomor piket 24 jam BPBD di 021-5582144.

Waspada berkeliaran masuk rumah

Kepala Pleton Damkar Kelompok B Sektor 8 Ciracas, Enjat Sudrajat mengatakan, pihaknya mengimbau agar warga waspada terhadap ular yang berkeliaran di permukiman.

Enjat menjelaskan bulan November merupakan periode berbagai jenis ular bertelur dan menetas.

"Memang bulan-bulan November saatnya ular-ular menetas dan hidupnya (telur menetas) pada musim hujan seperti ini, lembab," kata Enjat di Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (14/11/2021).

Contohnya kasus empat anak ular sanca dan satu anak Kobra yang ditemukan di loker tempat penyimpanan alat olahraga permukiman warga RT 11/RW 07, Kelurahan Susukan.

Kelima ular ditemukan warga pada Kamis (11/11/2021) sekira pukul 21.10 WIB, panjang empat ular sanca berkisar 60 sentimeter, sementara Ular Kobra berkisar 80 sentimeter.

Anakan ular tersebut diduga tidak menetas dalam loker, melainkan di lokasi lain tapi masuk lewat celah loker saat mereka mencari lokasi yang suhu udaranya lembab.

Baca juga: Ular Piton 3 Meter Ditemukan dalam Kloset Kamar Mandi

"Ular itu lebih senang ketika di sekeliling rumah banyak barang bekas yang tidak tertata. Apalagi di samping rumah ada tumpukan puing-puing, seperti," ujarnya.

Dalam beberapa kasus, jajaran Sudin Gulkarmat Jakarta Timur pun mendapat laporan evakuasi ular yang ditemukan di pekarangan rumah warga hingga bagian loteng, dapur.

Perihal anggapan menabur garam untuk menghalau ular masuk, Enjat menuturkan cara tersebut mitos yang tidak terbukti mencegah ular masuk ke permukiman atau rumah.

"Enggak, enggak ada pengaruhnya. Lebih bagus menutup celah di rumah agar tidak ular masuk. Kalau (menabur) garam itu enggak ada pengaruhnya," tuturnya.

Peristiwa Serupa

Betapa kagetnya satu keluarga di Jalan Kesenian, Buaran, Serpong,Tangerang Selatan (Tangsel), mendengar suara sesuatu terjatuh saat sedang terlelap.

Ketika terbangun dan memeriksa, ternyata suara tersebut berasal dari seekor ular.

Kendati saat itu pukul 03.40 WIB, Selasa (9/11/2021), si penghuni rumah langsung menelepon Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Tangsel untuk membantu menangkapnya.

Baca juga: Penampakan Ular Sanca Telan Kambing Indukan di Dumai Jadi Sorotan, Berikut Penjelasan Warga

Komandan Regu Rescue Alpha Dinas Damkar dan Penyelamatan Tangsel, Darus Salam, mengatakan, empat petugas langsung ikut bersama dirinya ke Jalan Kesenian sesaat setelah menerima laporan.

"Kita datang, penanganan jam 03.50 WIB. Posisi ular di bawah lemari," kata Darus kepada TribunJakarta.com.

Drus menjelaskan bahwa ular yang menggegerkan satu keluarga itu berjenis Sanca Reticalatus, dengan panjang mencapai tiga meter.

"Adanya seekor ular sanca yang terjatuh dari dinding fiber pembatas rumah, sehingga pemilik rumah yang sedang terlelap kaget. Setelah dilihatnya, seekor ular sanca yang berukuran kurang lebih tiga meter."

"Nampak bergerak dan bersembunyi di bawah lemari. Kemudian pemilik rumah langsung menelpon ke pemadam kebakaran Kota Tangsel," papar Darus menjelaskan kronologi.

Hanya dalam tempo 15 menit, menggunakan sarung tangan, senter dan stik, para petugas damkar itu mampu menangkap ular yang dilaporkan.

Sanca tersebut akhirnya dibawa ke Markas Damkar Tangsel, dan penghuni rumah dapat kembvali tidur nyenyak.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Waspada Periode Tetas Anakan Ular, Warga Diminta Tak Biarkan Barang Bekas di Rumah

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved