Minggu, 5 Oktober 2025

Riset LPPM ITB: Sampah Rumah Tangga Penyumbang Terbesar Limbah di DKI Jakarta

Riset LPPM ITB membuktikan, sebanyak 45,5 persen sampah yang dibuang di TPST Bantar Gebang adalah sampah makanan, atau sampah rumah tangga.

Editor: Choirul Arifin
Kompas.id/Aguido Adri
Sisa makanan mendominasi sampah yang masuk ke TPA Bantargembang, Bekasi. 

Perumda Sarana Jaya saat ini mendapat tugas dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membangun Fasilitas Pengolahan Sampah Antara di dalam kota (FPSA).

Pada tahap awal, Sarana Jaya akan membangun FPSA Tebet di lahan relokasi depo sampah Taman Honda Tebet. FPSA ini direncanakan sesuai dengan peruntukkan tata ruang yang dapat diakses publik dan terintegrasi dengan area publik, rekreasi edukasi, berolahraga, dan ruang terbuka hijau.

Direktur Utama Perumda Sarana Jaya Agus Himawan menyatakan, FPSA Tebet tidak hanya menjadi solusi untuk pengelolaan sampah ramah lingkungan dan bertanggung jawab tapi untuk mendukung kebutuhan masyarakat akan fasilitas ruang terbuka hijau.

Untuk mendukung rencana integrasi ini, FPSA Tebet akan menggunakan teknologi pengelolaan sampah ramah lingkungan, Alat Pemusnah Sampah Hydrodrive, yang digunakan di beberapa negara maju seperti Jepang, Australia, dan Austria.

Data dari Eurostat menunjukan di 2019, tren penggunaan Teknologi Alat Pemusnah Sampah Hydrodrive terus meningkat sejak tahun 1995 sd 2019, peningkatan di 12% menjadi 27 persen penggunaan insinerator.

Selama 25 tahun mulai 1995 hingga 2019 sudah lebih dari 1 miliar ton sampah di Eropa yang berhasil dimusnahkan dengan teknologi Alat Pemusnah Sampah Hydrodrive.

Teknologi ini mampu mengurangi residu sampah hingga tersisa hanya 10 persen dan efisien dari segi operasional.

“FPSA Tebet dapat memastikan kenyamanan, kebersihan dan kesehatan masyarakat sekitar dan mitigasi risiko bau, asap, bising, dan banjir,” ujar Agus.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved