Virus Corona
Ada PPKM Darurat, Mal PGC Tutup, Balgis Ngeluh Omset Jasa Servis HP-nya Anjlok 90 Persen
Pemberlakuan PPKM Darurat sejak 3 Juli 2021 lalu di DKI Jakarta membuat omset jasa servis ponsel di PGC Cililitan Jakarta Timur, merosot drastis.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferryal Immanuel
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberlakuan PPKM Darurat sejak 3 Juli 2021 lalu di DKI Jakarta membuat omset jasa servis ponsel di Pusat Grosir Cililitan Jakarta Timur, merosot drastis.
Balgis Amelia, salah satu pemilik counyer jasa servis handphone mengeluh penutupan mal PGC karena PPM Darurat membuat pendapatannya berkurang hingga 90 persen.
Selama mal ditutup, orang yang datang untuk menyervis handphone hanya 1-2 orang per harinya.
"Selama mal ditutup, pendapatan anjlok. Ditambah dengan situasi pandemi Covid-19 yang masih ada dan penerapan PPKM Darurat," ujar Balgis Amelia penyedia jasa servis handphone kepada Tribunnews, Jumat (16/7/2021).
Baca juga: Pilih Dikurung Daripada Bayar Denda PPKM Darurat, Asep: Dari Mana Saya Dapat Uang Rp 5 Juta
Selain tukang servis handphone, petugas parkir dan ojek juga ikut mengeluh karena sulitnya mendapatkan pemasukan.
"Kami di sini membuka lapak di tepi jalan saja masih kurang apalagi diminta untuk membuka kios," ucap Balgis.
Baca juga: ISI Lengkap Surat Didi Riyadi untuk Jokowi: Tolak Wacana Perpanjangan PPKM Darurat dan Usulkan Ini
Selain menjadi tukang servis ponsel, untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, Balgis bekerja sebagai tukang ojek.
"Kalau berharap dari sini saja, keluarga saya tidak bisa makan karena saya di rumah tinggal berlima dan pengeluaran setiap hari minimal Rp 150.000," ucapnya.
Ia mengaku biasa berjualan dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.
Balgis mengaku melayani jasa servis handphone seperti kerusakan pada layar handphone, adaptor handphone yang rusak, software yang bermasalah serta baterai handpone yang bocor.
Lama pengerjaannya juga terbilang cepat dan bisa ditunggu sekitar 1 jam.
Untuk biaya jasa yang dia kenakan juga relatif terjangkau, tergantung tingkat kerusakan handphone tersebut.
Ia berharap Pemerintah Provinsi DKI, pengelola Mal PGC Cililitan dan kepolisian tetap mendukung ekonomi masyarakat di tengah situasi pandemi seperti ini.
"Kalau orang-orang di atas biasanya fokus bagaimana memutar uanganya, kalau kami kan orang kurang mampu pasti fikirannya bagaimana bisa makan setiap hari," ucapnya.
"Kalau kami diberi izin berjualan di sini, itu sudah membantu kami para masyarakat kurang mampu dapat makan," ujarnya seraya menitipkan nomor kontak 0812-8416-9050 jika ada warga Jakarta Timur ingin memperbaiki ponselnya yang rusak.