Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Kota Bogor Emergency Covid-19, Bima Arya Minta Pusat Keluarkan Kebijakan Lebih Ketat

Kota Bogor Emergency Covid-19, bagaimana sebenarnya kondisi penanganan Covid-19 disana hingga Bima Arya minta harus ada kebijakan lebih ketat.

dok.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. 

“Karena yang membedakan ketika nanti zona merah ada pelarangan kegiatan, kapasitas orang, pembatasan jam operasional,” ujarnya.

Bantuan Peti Jenazah

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Bogor menyerahkan bantuan 20 peti jenazah kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam hal ini RSUD Kota Kota, di halaman RSUD Kota Bogor, Jumat (25/6/2021).

Penyerahan 20 peti jenazah ini diserahkan langsung secara simbolis Ketua Kadin Kota Bogor, Almer Faiq Rusydi kepada Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Baca juga: Kepala TPU Jombang Jelaskan Soal Pemakaman Jenazah Covid-19 Tanpa Peti Mati

Ketua Kadin Kota Bogor, Almer Faiq Rusydi, mengatakan, pemberian 20 peti jenazah ini karena pihaknya ingin membantu dan bersinergi dengan Pemkot Bogor mengatasi pandemi Covid-19.

Sebab, beberapa waktu lalu ia pun merasakan kesulitan mendapat peti jenazah untuk saudaranya yang meninggal dunia karena Covid-19.

"Alhamdulillah hari ini kami menyumbangkan 20 peti mati, mudah-mudahan diterima. Saya berharap bisa bersinergi membantu Pemkot Bogor agar pandemi ini cepat berakhir," harapnya.

Covid-19 di Kota Bogor Makin Tak Terkendali, Bima Arya Minta Pusat Keluarkan Kebijakan Lebih Ketat

Wali Kota Bogor Bima Arya meminta pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan yang lebih ketat dalam mengendalikan laju kasus Covid-19 yang makin tak terkendali.

Alasannya, kata Bima Arya, terlihat dari data tingginya angka kasus positif, meningkatnya angka kematian, hingga tenaga kesehatan yang bertumbangan karena terpapar.

“Situasi Covid-19 sudah sangat mengkhawatirkan. Sudah nyaris melampaui kapasitas kita semua untuk menangani kalau tidak ada langkah-langkah yang luar biasa. Data di Kota Bogor, lonjakannya luar biasa. Sudah di kisaran 300-an kasus per hari, yang masih sakit 3.023 kasus. BOR kita di banyak rumah sakit hampir full. Di RSUD sendiri sudah hampir 100 persen,” ungkap Bima Arya usai meninjau RS Marzoeki Mahdi di Jalan Semeru, Bogor Barat, Minggu (27/6/2021).

“Kemudian persentase kenaikan kasus konfirmasi positif minggu ini sebesar 78 persen. Sedangkan kasus kematian naik 125 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Sementara tenaga kesehatan di Kota Bogor yang terpapar dan masih sakit sampai saat ini ada 336 orang dari total 11.214 orang. Dan ini kasus aktif, persentasenya terus naik. Jadi sekali lagi, angka-angka ini mengkhawatirkan,” tambahnya.

Artinya, lanjut Bima Arya, asumsi dan perhitungan tidak akan sama lagi karena kemungkinan berubah.

“Varian baru bermunculan, kecepatan penyebaran dengan segala variannya mungkin tidak bisa diimbangi dengan vaksinasi, termasuk juga penambahan kapasitas tempat tidur ini tidak bisa mengimbangi jumlah nakes yang terpapar,” tandas Bima.

Baca juga: Puluhan ODGJ di Bogor Positif Covid-19, Begini Nasib dan Kondisinya

Bima Arya menjelaskan, kebijakan reaktif dan insidental seperti pelarang mudik, pembatasan mobilitas, realitanya memang sulit dijalankan dengan maksimal di lapangan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved