Tiru Allianz Arena di Munchen, Jakarta International Stadium Pakai Rumput Jenis Hybrid
Jakarta International Stadium (JIS), di Tanjung Priok, Jakarta Utara akan jadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jakarta International Stadium (JIS), di Tanjung Priok, Jakarta Utara akan jadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid atau perpaduan rumput sintetis dan rumput alami.
Komposisinya, JIS akan menggunakan 5 persen rumput sintetis dan 95 persen rumpu alami jenis Zoysia Matrella asal Boyolali, Jawa Tengah.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Nadia Diposanjoyo menjelaskan standar serta campuran pemakaian rumput pada JIS adalah rekomendasi dari Federasi Sepak Bola Internasional, FIFA.
Penggunaan rumput hybrid disebut juga berasal dari hasil studi banding dengan negara pemilik stadion berstandar FIFA seperti Singapura, Inggris hingga Spanyol.
Stadion ternama yang juga menerapkan rumput hybrid antara lain Allianz Arena milik klub raksasa Jerman, Bayern Munchen; Wanda Metropolitano di Madrid, Spanyol; hingga Tottenham Hotspur Stadium di London, Inggris.
Baca juga: The Jakmania Penasaran dengan Stadion Jakarta International Stadium
"Selain memiliki daya tahan tiga kali lipat dibanding rumput alami, penggunaan rumput hybrid memiliki daya serap air yang baik. Artinya air akan lebih cepat turun hingga lapisan terbawah rumput," kata Nadia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/6/2021).
"Untuk rumput alami asal Boyolali ini, dihasilkan oleh para petani dalam negeri yang sudah pengalaman dan khusus untuk membuat rumput sepak bola," sambungnya.
Kata Nadia, perawatan rumput jenis Zoysia Matrella asal Boyolali ini tidak menggunakan pestisida.
Melainkan burung kaki bayam.
Baca juga: Jakarta International Stadium Dikebut dan Ditarget Rampung Desember 2021
Nantinya, bakal ada 5-10 ekor burung kaki bayam yang dipelihara di kawasan JIS guna tujuan perawatan rumput alami tersebut.
Perawatan itu juga ditujukan supaya rumput terbebas dari hama ulat dan serangga.
"Burung kaki bayam ini nanti kita pelihara. Nantinya juga akan ada kandangnya sekaligus pawangnya di sekitar JIS," tutur dia.
Adapun progres pembangunan konstruksi JIS pada minggu ke-94 telah mencapai 60,28 persen.
Proses pengangkatan rangka atap telah berhasil dilakukan pada 17 Juni kemarin.
Setelah itu akan dilakukan penyambungan struktur dengan metode pengelasan, yang diperkirakan memakan waktu 14 hari.