Jumat, 3 Oktober 2025

Mudik Lebaran 2021

Bude Mona: Kenapa Mudik Dilarang Tapi Tempat Wisata Boleh Buka 

Curhat Bude Mona, pemilik toko kelontong di Cijantung yang sejak tahun lalu tidak mudik ke Purworejo karena corona, bagaiamana dengan tahun ini ?

WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
MUDIK LEBIH AWAL - Calon penumpang memadati Terminal AKAP Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (9/4/2021). Terkait adanya larangan mudik oleh pemerintah, sejumlah warga mengakalinya dengan mudik lebih awal untuk menjalani tradisi munggah yakni menjalani pekan pertama puasa ramadan di kampung bersama keluarga besarnya, setelah itu mereka kembali lagi ke Jakarta dan merayakan lebaran di ibukota. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Kebijakan larangan mudik tahun 2021 yang diterbitkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapat beragam tanggapan dari masyarakat.

Satu di antaranya dari Anna Rahma (49), yang berharap bisa mudik lebaran ke Purworejo, Jawa Tengah, pada tahun ini.

Anna Rahma, biasa dipanggil Bude Mona, adalah pemilik toko kelontong yang berada di Jalan Pendidikan I, Kelurahan Cijantung, Jakarta Timur.

Wanita yang telah dikaruniai dua anak itu mempertanyakan mengapa mudik di Hari Raya Idul Fitri harus dilarang.

Baca juga: Kakorlantas Polri: Saya Jamin Tidak Akan Bisa Lolos Pos Penyekatan Pelarangan Mudik

Dari yang dia amati, ada satu hal yang dinilai kontraproduktif dari aturan larangan mudik tersebut.

"Sudah bagus anjuran larangan (mudik) itu, sudah bagus. Karena istilahnya untuk mengurangi atau bahkan menyudahi kasus Covid-19 ini," tutur Bude Mona kepada Tribun Network saat ditemui di tokonya, Selasa (13/4).

"Cuma yang saya dengar kok tempat wisata masih dibuka, malah mudik engga boleh? Kan mudik silaturahmi, berarti silaturahmi istilahnya dilarang dong kalau begitu? Malah wisata diperbolehkan," sambung dia.

Bude Mona sebenarnya mendukung penuh anjuran larangan mudik yang diterbitkan pemerintah.

Khususnya dalam rangka menanggulangi pandemi Covid-19 yang masih berkelanjutan.

Hanya saja, kata dia, bila tempat wisata tetap dibuka, potensi terjadi kerumunan tetap ada.

"Saya sepakat, hanya disayangkan tempat wisata itu tetap buka. Kan sama saja, nanti kumpul-kumpul juga akhirnya. Kenapa mudik dilarang? Kan sama-sama ketemu orang juga," ujar Bude Mona.

Baca juga: Anggota DPR Kritik Keras Dibukanya Tempat Wisata Saat Mudik Dilarang

Wanita kelahiran Jakarta, Januari tahun 1972 itu berpendapat, silaturahmi di momen lebaran harusnya lebih penting.

Dia pun mengaku akan tetap pulang tahun ini, karena belum mudik sejak tahun lalu

."Rencananya tahun ini mau pulang karena tahun kemarin sudah engga pulang. Dan tiap tahun pun lebaran saya pasti pulang. Tahun ini kalau engga pulang berarti dua tahun dong engga pulang," ujar dia

Momen lebaran, lanjut Bude Mona, adalah saat di mana dirinya bisa berkumpul dan bersilaturahmi dengan kedua orang tuanya yang masih diberi kesehatan.

"Kan tahun kemarin sudah engga pulang karena corona juga. Tahun ini harusnya mudik, masa dua tahun tidak pulang berturut-turut? Sedangkan orang tua saya alhamdulilah masih ada, komplit. Momen lebaran itu kan momen yang luar biasa," tutur dia.

Bude Mona sekaligus mengungkapkan, kepulangannya di Hari Raya Idul Fitri ke kampung halaman telah dinanti-nantikan oleh kedua orang tuanya.

"Lebaran kan istilahnya ada sakralnya. Kalau kumpul kan senang banget, orang tua juga senang gitu. Ditunggu-tunggu (pulang) juga," tutur dia.

Berencana Mudik Setelah 17 Mei

Sebagaimana diketahui, aturan larangan mudik lebaran Kemenhub berlaku sejak tanggal 6 hingga 17 Mei 2021.

Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Idul Fitri 1442 H dan Upaya Pengendalian Covid-19 Selama Bulan Ramadhan.

Bude Mona yang berencana mudik tahun ini mengaku sedang mengamati situasi.

Bila memungkinkan, bersama dua anak dan suaminya, Bude Mona akan langsung mudik ke kampung halaman di Purworejo.

"Ini lihat-lihat situasi lagi. Kalau sudah boleh (pulang), pasti nyelonong saja. Yang penting sudah boleh pulang. Mudah-mudahan bisa pulang, kan yang penting jaga prokes, bukan gitu," ujar dia.

Baca juga: Ketua Umum PP Muhammadiyah Imbau Warga Tak Mudik: Ini Sikap Tanggung Jawab Sosial

Bude Mona berharap bisa mudik lebaran tidak jauh dari tanggal 17 Mei.

Kata dia, mudik harus dilakukan saat momen Hari Raya Idul Fitri masih kental dirasakan.

Menurutnya kebanyakan masyarakat saat ini tentu mengharapkan hal yang juga dia harapkan.

"Mudah-mudahan setelah larangan berakhir, jadi gitu. Jadi masih ada momen lebarannya, sudah tidak ada larangan. Mungkin saat itu," ujar Bude Mona.

"Saya maunya begitu (mudik setelah 17 Mei), mungkin masyarakat juga maunya begitu. Jadi mau pulang saat momennya masih ada. Momen lebarannya tuh masih kental gitu," tutur dia.

Baca juga: Larangan Mudik lebaran 2021, Kemenhub Siap Awasi Travel Gelap, Bakal Kena Sanksi

Bude Mona keukeuh mudik lebaran dengan alasan ingin silaturahmi dengan handai taulan di kampung.

Menurutnya, silaturahmi di hari lebaran terasa lebih dalam maknanya.

"Hari raya bedalah momennya sama hari-hari biasa. Walaupun silaturahmi itu setiap saat boleh, setiap saat bisa. Ketemu banyak orang, bedalah pokoknya gitu. Momentum lebaran itu lebih dalam untuk silaturahmi," tutur dia.

Bude Mona sekaligus berharap agar pandemi Covid-19 segera berakhir.

Dia ingin agar kehidupan masyarakat Indonesia bisa kembali normal.

"Mudah-mudahan corona cepat hilang, cepat selesai semuanya bisa berjalan seperti sediakala. Semuanya sehat dan engga ada lagi sekolah tutup, gereja tutup, masjid tutup, engga ada lagi gitu. Istilahnya sudahlah diakhiri ini Covid-19. Sudah ada vaksin, sudah ada aturan, mudah-mudahan semua ini cepat selesai," kata Bude Mona.(tribun network/lucius genik)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved