Senin, 6 Oktober 2025

Banjir di Jakarta

Babe Idin: Kalau Jakarta Banjir, Kita Jangan Nyalahin Airnya

Meminta agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak menyalahkan air sebagai penyebab banjir di ibukota yang tak kunjung selesai.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews/Irwan Rismawan
Warga menaiki perahu karet melintasi banjir yang melanda Jalan Raya Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021). Hujan deras yang mengguyur Jabodetabek sejak Jumat (19/2/2021) malam, membuat kawasan Kemang terendam banjir hingga ketinggian 1,5 meter. Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Lingkungan Hidup, Chaerudin atau akrab disapa Babe Idin, meminta agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak menyalahkan air sebagai penyebab banjir di ibukota yang tak kunjung selesai.

Namun justru merefleksikan diri mengenai apa yang sudah dilakukan dalam menangani permasalahan lingkungan selama ini, khususnya terkait manajemen sungai di Jakarta.

"Mudah-mudahan orang nomor satu DKI denger gua ngomong. Kalau banjir, kita jangan nyalahin airnya, kalinya. Tapi caranya menangani yang mesti dilihat," kata Babe Idin yang juga pembina Kelompok Tani Lingkungan Hidup (KTLH) Sangga Buana di Lebak Bulus.

"Normalisasi oke. Tapi jangan nanti pohon bambu ditebang-tebangin dan diganti dengan beton-beton."

Baca juga: Ketinggian Banjir di Jalan TB Simatupang Capai 90 Cm

Hal itu disampaikannya dalam diskusi virtual bertajuk Politik Hijau PDI Perjuangan pada Sabtu (20/2/2021).

Acara ditayangkan secara langsung dari youtube resmi @pdiperjuangan dan akun facebook @pdiperjuangan.

Babe Idin mengatakan, bersama kelompoknya, dirinya menanam ribuan pohon bambu di pinggiran Kali Pesanggrahan.

Baca juga: Ketinggian Banjir Capai 4 Meter, Tim Gabungan Sulit Evakuasi Warga Cipinang Melayu karena Arus Deras

Hal itu beralasan. Sebab bambu adalah tanaman yang memiliki kemampuan menahan air, dibanding dengan tanaman lainnya.

"Tapi kalau di kita malah dibilang jangan menanam bambu, katanya banyak kuntilanak. Memedi," kata Babe Idin.

"Ada bahasa betawinya jangan nebangin bambu. Pinggir kali itu peradaban kita. Orang kita merdeka juga dari bambu runcing. Maka lestarikan bambu," tukasnya.

Baca juga: 15 Petugas Pemadam Kebakaran Dikerahkan Pantau Kondisi Banjir di Taman Duta Depok

Satu lagi, Babe Idin berpesan soal pentingnya manajemen yang menyeluruh.

Dia mengaku sangat menghargai Presiden RI Kelima yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang banyak memiliki pengalaman bersamanya dalam melestarikan lingkungan.

Baik upaya penanaman pohon, hingga pengelolaan daerah aliran sungai.

Selain menanam pohon, Babe Idin mengatakan bahwa perlu dilaksanakan manajemen pengelolaan sampah yang baik.

Baca juga: Banjir di Jakarta, Gubernur Anies Baswedan: Dari 200 RT yang Tergenang, 87 RT Telah Surut

Dia mengaku pihaknya selama ini mengelola sampah Jakarta di wilayah Kali Pesanggrahan Jakarta.

Sampah ini bisa dimanfaatkan kembali untuk apa saja, termasuk menjadi pupuk untuk pohon-pohon buah produktif.

"Hal itu yang harus kita akomodasikan ke anak-anak muda. Ayo jangan malu jadi petani. Intinya sampah bisa jadi bagian dari satu perjuangan itu bagi keberkahan," kata Babe Idin.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved