Selesai Direvitalisasi, Pasar Senen Kini Makin Menawan dan Instagrammable!
Halte yang baru saja selesai direnovasi itu juga punya mushola, toilet ramah disabilitas, lift dan ruang ramah perempuan dan anak atau ruang serbaguna
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan akan segera meresmikan pembukaan Underpass Senen Extension, Jakarta, yang menghubungkan Kawasan Galur dari arah Cempaka Putih menuju koridor Jalan Senen Raya, Jakarta Pusat.
Dengan underpass extension ini, maka pengendara dari arah Jalan Letjend Suprapto dapat langsung tembus ke Jalan Senen Raya keluar di sisi sebelah Mall Atrium mengarah ke RSPAD Gatot Subroto, tanpa harus melewati lampu lalu lintas di simpang lima Senen.
Uji coba jalan bawah tanah tahap dua dilakukan selama sepekan yaitu pada Rabu (2/12) hingga Rabu (9/12/2020).
Kendaraan dapat melintasi underpass selama sehari penuh. Ini berbeda dengan uji coba tahap pertama Senin-Selasa (9-10/11/2020) lalu yang hanya dibuka pada pagi dan sore hari.
Kepala Dinas Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menjelaskan, berdasarkan evaluasi uji coba tahap pertama ada beberapa yang perlu disempurnakan, diantaranya pemasangan rambu-rambu lalu lintas, pengaturan fase traffic light, serta masih terjadinya antrean kendaraan di Simpang Lima Senen.
Baca juga: Kartu MyNumber Bisa Difungsikan Jadi SIM Jepang Kemungkinan Dipercepat Tahun 2024
“Kami juga akan memantau kondisi lalu lintas serta perilaku pengendara. Pemantauan itu kemudian akan menjadi bahan evaluasi sebelum Underpass Senen Extension diresmikan untuk pengoperasian secara permanen yang diperkirakan akan dilaksanakan pada minggu ke tiga Desember 2020,” ujar Hari.
Jalan bawah tanah sepanjang 675 meter ini tak hanya diplot untuk mengurangi kemacetan akut di Simpang Lima Senen sebanyak 30-40 persen, tetapi juga diharapkan dapat mendorong penggunaan angkutan umum.

“Underpass ini juga mendukung program Kementerian Perhubungan untuk menutup perlintasan kereta api dari arah Cempaka Putih ke arah Simpang Lima Senen,” jelasnya.
Pengerjaan proyek Underpass Senen Extension telah dilakukan sejak 1 Januari 2020 dengan konsep tropis estetik melalui aksen pot bunga atau planter box warna-warni dan dinding penutup dibuat dari ACP motif Betawi.
Baca juga: BMKG Peringatan Dini Cuaca Sabtu, 12 Desember 2020: DKI Jakarta Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
Tak ketinggalan juga dinding underpass existing yang dipercantik dengan pencahayaan.
Proyek ini dinilai akan memudahkan akses dan konektifitas dari Senen ke beberapa kawasan di Jakarta.
Hari mengatakan lingkup pekerjaan Underpass Senen Extension bukan hanya penggalian terowongan saja, tetapi juga jembatan penyeberangan orang (JPO) dan halte bus Transjakarta Senen.
“Nanti semua moda akan saling terhubung, baik layang maupun tapak seperti kereta commuter line dan busway Trans Jakarta," ungkap Hari.
"Maka itu, lokasi di tengah kota ditambah adanya proyek underpass dan sejumlah perbaikan infrastruktur lainnya akan menjadikan Senen sebagai kawasan yang saling terhubung atau Transit Oriented Development (TOD),” imbuhnya.
Transformasi Kawasan Senen
Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti Jakarta, Yayat Supriatna, mengatakan kelumpuhan total transportasi menjadi masalah utama Kota Jakarta selain banjir dan kelangkaan air bersih.
Menurutnya, selain menambah volume jalan, kualitas dan kuantitas transportasi publik juga harus ditingkatkan.
Kualitas menyangkut kenyamanan dan keamanan, sedangkan kuantitas lebih ke jumlah armada yang tersedia.

“Kalau transportasi publiknya baik dan nyaman, masyarakat akan memilih kendaraan umum dibandingkan dengan memakai kendaraan pribadi. Dan itu akan mengurangi kemacetan,” kata Yayat di Jakarta awal Desember lalu.
Yayat menjelaskan, di negara-negara maju konsep TOD mengakomodir rasa nyaman dan aman setiap pengguna jalan di kawasan tersebut, termasuk pedestrian didesain baik bukan aspal berhenti dimana pedestriannya ke mana, berantakan.
Ia mencontohkan, kecelakaan maut yang menimpa sejumlah pejalanan kaki di daerah Tugu Tani, Jakarta Pusat, beberapa tahun lalu itu seharusnya menjadi patokan pemerintah dalam hal ini Bina Marga agar pentingnya memperhitungkan unsur-unsur pengaman dalam merancang jalur trotoar yang sehat dan aman.
“Contohnya, tanjakan beton antara jalan dan pedestrian itu seperti apa, jalur hijau harus ditanami pohon atau minimal ada pagarnya untuk melindungi pejalan kaki saat ada kecalakaan lalu lintas,” lugasnya.
Baca juga: 6 Hotel di Jakarta untuk Staycation Liburan Akhir Tahun 2020, Menginap di DoubleTree by Hilton
Ia menyebut, Pasar Senen menjadi salah satu kawasan di Jakarta yang terus ditunggu perbaikannya oleh masyarakat karena lokasinya sebagai hub potensial.
Di titik simpang lima Senen juga dibangun pusat perdagangan modern Senen Jaya 1 dan 2 yang aksesnya terhubung dengan multi moda.
Namun, anjut Yayat, orang tahunya Pasar Senen adalah pusat jual beli aneka kebutuhan yang belum tertata dengan baik karena dulunya tidak direncanakan dengan matang.
Trotoar masih banyak yang bolong, pedestrian tidak aman untuk pejalan kaki.
“Padahal yang mau ke sana banyak karena secara ‘konten’ Pasar Senen sudah punya, semuanya dijual. Tinggal mengatur fasilitas umum di sekitarnya saja supaya lebih nyaman dan aman,” ceritanya.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen Infrastruktur Khusus Kegiatan Strategis Daerah Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Riri Asnita, menegaskan saat ini pihaknya berkomitmen menghadirkan keselamatan dan kenyamanan bagi seluruh pejalan kaki di Jakarta.

Khususnya, kawasan Senen dengan revitalisasi jalur pedestrian di Jalan Senen Raya-Kramat Raya sepanjang 2.640 meter.
Kawasan Pasar Senen merupakan salah satu koridor transit bisnis yang cukup sibuk di Jakarta sehingga wajar bila menjadi fokus perbaikan sarana oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Penataan trotoar di Senen turut melugaskan kembali Jakarta sebagai Kota Bisnis, di mana sarana dan prasarana publik di dalamnya menunjang untuk hal tersebut,” ujarnya.
Trotoar akan dilengkapi dengan ubin pemandu tuna netra, signage, bollard, wayfinding hingga spot tempat duduk.
“Kami terus kebut pengerjaanya, mudah-mudahan akhir Desember seluruh trotoar baru di koridor Kramat Raya-Senen Raya sudah bisa dinikmati warga,” jelas Riri.
Futuristik dan Lebih Luas
Titik Simpang Lima Senen semakin strategis menjadi pusat kawasan TOD Senen berkat fasilitas baru Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Senen Extension menuju kawasan Pasar Senen Jaya dan Stasiun Pasar Senen yang terintegrasi dengan halte baru untuk bus pengumpan TransJakarta.
Jembatan yang telah direvitalisasi Pemprov DKI Jakarta ini dirancang artistik dengan motif piano yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada pejalan kaki.
Melalui JPO tersebut, pelanggan TransJakarta bisa melakukan transit menuju halte Central Senen untuk berpindah rute dan melanjutkan perjalanan. Haltebaru tersebut juga sudah dilengkapi dengan metode pembayaran elektronik dan fitur QR code dengan menggunakan ponsel pelanggan.
“Menariknya JPO dengan motif piano ini dibuat dengan konsep modern dan kekinian dan tampilannya menyerupai JPO lainnya, salah satunya yang berada di halte Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta Pusat,” kata Riri.
Selain jalur pejalan kaki dan JPO, revitaliasi total kawasan Senen juga menyentuh fasilitas halte TransJakarta di Senen yang ramah pada penumpang.
Halte Senen Extension elah rampunh dan sudah beroperasi sejak 22 November 2020 lalu.
Plt Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta, Angelina Bertris, mengatakan, setelah direnovasi halte tersebut memiliki bangunan lebih luas tiga kali lipat.
“Hal ini ditujukan untuk memberikan ruang gerak yang lebih besar kepada pelanggan, khususnya dalam masa pandemi," ujar Betris dalam keterangan tertulis, Kamis (10/12/2020).
Betris mengatakan, jumlah dermaga juga bertambah di kedua sisi halte. Dari semula hanya ada 6 dermaga, kini menjadi 12 dermaga dan memudahkan penumpang saat naik-turun bus.
Halte yang baru saja selesai direnovasi itu juga punya mushola, toilet ramah disabilitas, lift dan ruang ramah perempuan dan anak atau ruang serbaguna.
“Dengan fasilitas ini, masyarakat tentu bisa memiliki kenyamanan yang lebih dari sebelumnya ketika berada di area Halte Senen sambil menunggu kedatangan armada bus kami," jelas Betris.
"Seluruh fasilitas ini juga didedikasikan untuk kelas masyarakat menengah dengan pasar potensial para pedagang, pebisnis, dan reseller yang selama ini beraktivitas di kawasan Pasar Senen,” pungkasnya.