Minggu, 5 Oktober 2025

Gerakan Rekonsiliasi Indonesia Jadi Momentum Mengikatkan Persatuan dan Kesatuan

Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI) mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan rasa persatuan.

Editor: Toni Bramantoro
dok. GMRI
Gerakan Rekonsiliasi Indonesia Jadi Momentum Mengikatkan Persatuan dan Kesatuan 

"Kalau bukan atas perjuangan atau prakarsa Gus Dur mustahil hari Raya Imlek di masa Orba resmi dilarang. Itu ternyata dapat dikembalikan pada semula yaitu dirayakan oleh bangsa Indonesia," ujar Jaya Supraya melalui keterangan video. 

Hal ini adalah suatu peristiwa kebudayaan dan peradaban yang sangat beragam untuk bangsa Indonesia. Untuk membutikan Bhineka Tunggal Ika bukan sekedar slogan, tapi menjadi falsapah bangsa Indonesia.  

"Gus Dur waktu berpesan cintailah tanah, air dan udara di atas segala-galanya," imbuh Jaya Suprana. 

Dalam kesempatan itu, Jaya Suprana mengapresiasi Gerakan Rekonsiliasi Indonesia untuk menumbuhkan semangat kebangsaan. Seperti yang telah dilakukan para pendiri bangsa terdahulu. 

"Saya sampaikan selamat kepada anda semua yang melaksanakan pertemuan hari ini. Untuk membangun semangat kebangsaan kita adalah bangsa Indonesia dan kita cinta Indonesia," pungkasnya.

Senada, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti mendukung Gerakan Rekonsiliasi Indonesia.

Pernyataan sikap warga keturunan Tionghoa sebagai putra-putri Indonesia buah hasil gerakan moral ini. 

"Rekonsiliasi Indonesia ini bertujuan untuk memperkuat keberadaan Indonesia menjadi satu wadah, yang kuat guna menuju tujuan bangsa sesuai dengan pembukaan UUD 1945," tegas Rosarita Niken. 

Turut hadir dalam kegiatan itu, diantaranya Mantan Wakil Kepala Staf TNI AD Letjen (Purn) Kiki Syahnakri, Irjen Purn Polisi Budi Setiawan, Mayjen Purn TNI Adi Sudaryanto, Mayjen TNI Purn Sugeng, tokoh Muslim Tionghoa Yusuf Hamka dan pemuka agama laainnya. 

Adapun pernyataan sikap warga keturunan Tionghoa sebagai putera-puteri bangsa Indonesia sebagai berikut. 

1. Fakta Tanah Air

Sudah hampir 700 tahun, sejak dinaungi dan diarahkan oleh Laksamana Cheng Ho untuk pindah Tanah Air di Indonesia

2. Fakta Sejarah

Sejak hampir 700 tahun lalu memiliki satu ikatan, satu tujuan, satu kehormatan, martabat dan cota-cita dan tujuan bersama sebagai putera-puteri Indonesia. 

3. Fakta Tradisi 

Sudah hampir 700 tahun kami memiliki tradisi (Turun menurun darah) di Tanah Air dan Tanah Tumpah Darah Indonesia.

4. Fakta Kepemimpinan

Sudah hampir 700 tahun kami dilindungi, dijaga dan diberi kepercayaan oleh Pemimpin Bangsa Indonesia

5. Fakta Kehormatatan dan Kewibawaan

Sudah hampir 700 tahun kehormatan dan kewibawaan kami dijaga oleh Bangsa Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved