Selasa, 30 September 2025

Kasus Mutilasi di Apartemen

Motif Kedua Pelaku Mutilasi: Terdesak Kebutuhan Ekonomi dan Belum Makan Berhari-hari

Di tengah kondisi yang belum makan beberapa hari, keduanya pun mulai terinpirasi untuk melakukan tindak kejahatan berupa pemerasan.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
DAF (26) alias Fajri dan LAS (27) alias Laeli tersangka kasus mutilasi saat ditemui Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepasang kekasih Laeli Atik Supriyatin (27) dan Djumadil Al Fajri (26) mengungkapkan alasan melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap korbannya.

Kepada kepolisian, keduanya mengaku tengah mengalami kesulitan ekonomi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes pol Yusri Yunus mengatakan kedua tersangka yang memiliki hubungan gelap itu telah sama-sama tinggal berdua di sebuah kosan sejak lama. 

Menurut Yusri, keduanya tak lagi sanggup untuk membiayai sewa kamar hingga biaya makan sehari-hari.

Pasalnya, Laeli tidak lagi bekerja sebagai guru les Kimia untuk mahasiswa.

"Mereka tinggal dalam kos. Terdesak ekonomi untuk membayar kos dan kehidupan sehari hari. Karena yang bekerja itu adalah L sebenarnya. L sempat mengajar les untuk mahasiswa suatu perguruan, karena dia ahli dalam kimia ya," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/9/2020).

Laeli Atik Supriyatin belajar dari medsos sebelum mutilasi HRD Rinaldi Harley Wismanu menjadi 11 bagian
Laeli Atik Supriyatin belajar dari medsos sebelum mutilasi HRD Rinaldi Harley Wismanu menjadi 11 bagian (Kolase Tribunnews.com)

Baca: Tersangka Mutilasi Beli Emas Pakai Harta Rinaldi, Ibu Laeli Nangis di Mesin Jahit : Kaya Diperalat

Di tengah kondisi yang belum makan beberapa hari, keduanya pun mulai terinpirasi untuk melakukan tindak kejahatan berupa pemerasan.

Alhasil, Laeli akhirnya bertemu dengan korban yaitu Rinaldi Wismanu dari aplikasi pertemanan.

"Dia mengakui juga sudah beberapa hari tidak makan sehingga timbul niatan untuk melakukan pemerasan. Awalnya adalah pemerasan pada korban. Kemudian mencari yang terdekat adalah korban yang jadi korban mutilasi ini. Jadi faktor ekonomi yang kemudian terdesak di situ," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved