Virus Corona
Covid-19 di Kabupaten Bogor, Klaster Keluarga Tertinggi di Cibinong dan Bojonggede
"Pada 6-14 September 2020 sudah ada 28 klaster keluarga. Kasus paling banyak terjadi di sekitar Cibinong dan Bojonggede," kata Syarifah.
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Penularan Covid-19 di Kabupaten Bogor hingga kini masih fluktuatif.
Berdasarkan data monitoring harian Covid-19 Kabupaten Bogor diketahui ada tambahan 11 kasus konfirmasi positif baru, 50 kasus suspek, 8 kasus sembuh dan 1 kasus meninggal dunia pada Senin (14/9/2020).
Penambahan kasus konfirmasi positif ini membuat total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bogor mencapai 1.190 kasus dengan konfirmasi aktif 416 orang, sembuh 725 orang, meninggal 43 orang, probable meninggal 189 orang dan pindah keluar Bogor 6 orang.
Saat ini masih ada 215 orang dengan status suspek dan 23 orang probable.
Masih berdasarkan data, kasus konfirmasi positif terbaru tersebar di Ciomas (2), Cibinong (2), Dramaga (2), dan masing-masing 1 kasus di Bojonggede, Rumpin, Tamansari, Tajurhalang dan Babakan Madang.
Kasus sembuh tersebar di Kemang (2), Sukaraja (2) dan masing-masing 1 kasus di Gunung Sindur, Babakan Madang, Gunung Putri dan Rancabungur.
Sementara kasus meninggal terjadi di Babakan Madang, seorang lelaki usia 56 tahun.
Dari 40 kecamatan di wilayah ini, 34 kecamatan berstatus zona merah, 4 kecamatan zona orange dan 2 Kecamatan zona hijau.
Kecamatan Rumpin berubah dari orange menjadi merah, Kecamatan Sukajaya dari orange menjadi hijau, dan Kecamatan Sukamakmur dari hijau menjadi orange.
Baca: Kementan Beri Saran ke Petani Kabupaten Bogor untuk Hadapi Kekeringan
Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah mengatakan penularan tertinggi terjadi di klaster keluarga.
"Pada 6-14 September 2020 sudah ada 28 klaster keluarga. Kasus paling banyak terjadi di sekitar Cibinong dan Bojonggede," kata Syarifah di Kantor Bupati Bogor, Selasa (15/9/2020).
Menurut dia, klaster keluarga ini terjadi karena warga tidak menerapkan protokol kesehatan selama berada di rumah.
"Saat pulang ke rumah, bisa jadi ada warga yang tidak taat protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan hand sanitizer sebelum masuk rumah atau tidak melepas baju sebelum kontak dengan anggota keluarga lain," jelasnya.
Pemerintah kata dia, tidak bisa melakukan intervensi terlalu jauh.
Pemerintah hanya bisa menghimbau dan menggencarkan sosialisasi.
Baca: Antisipasi PSBB Jakarta, Polres Bogor Siap Hadapi Serbuan Wisatawan ke Puncak
Selain klaster keluarga, penyebaran Covid-19 lainnya terjadi melalui interaksi antar warga seperti di kantor, pasar dan tempat-tempat lainnya.
"Ada penyebaran di tempat lain, tetapi tidak sampai menjadi klaster," paparnya.
Untuk menekan laju penyebaran Covid-19, pemerintah Kabupaten Bogor memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Pra Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) tanggal 11 September - 29 September 2020.
"Patuhi protokol kesehatan dan biasakan hidup bersih agar terhindar dari paparan virus," pungkas Syarifah.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Covid-19 Kabupaten Bogor Capai 1.190 Kasus, Klaster Keluarga Tertinggi di Cibinong & Bojonggede,