Kamis, 2 Oktober 2025

Ricuh di Green Lake City

Karena Masalah Tanah John Kei Terancam Hukuman Mati, Nus Kei Beri Klarifikasi: Sudah Selesai

Kericuhan yang terjadi di Green Lake City membuat John Kei terancam hukuman mati. Nus Kei pun memberikan klarifikasi soal masalahnya dengan keponakann

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
Tribunnews/JEPRIMA
Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Nana Sudjana didampingi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat menggelar rilis kasus aksi kekerasan dan penganiayaan oleh kelompok John Kei di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). Kelompok John Kei terlibat aksi kekerasan dan penganiayaan kepada kelompok Nus Kei pada minggu (21/6) yang mengakibatkan 1 orang dari kelompok Nus Kei Tewas dan 1 mengalami luka-luka. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kericuhan yang terjadi pada Minggu (21/6/2020) di Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, dilakukan oleh kelompok John Kei.

Penyerangan yang dilakukan kelompok John Kei tersebut, terjadi di rumah Nus Kei di cluster Australia.

Selain menyerang di Green Lake City, kelompok John Kei juga sempat membuat salah seorang anak buah Nus Kei kehilangan nyawa di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Dikutip Tribunnews dari KompasTV, akibat penyerangan tersebut, penyidik Reskrimum Polda Metro Jaya menjerat John Kei dengan pasal berlapis.

Baca: Banyak yang Belum Tahu Siapa Sosok Nus Kei, Satpam hingga Ojol Ungkap Kebaikan Paman John Kei

Baca: Pengakuan Nus Kei Soal Serangan John Kei Padanya: Sebetulnya Nggak Ada Masalah

Mulai dari Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 88 KUHP tentang permufakatan jahat.

Kemudian Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, Pasal 170 KUHP tentang perusakan dan Undang-undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana menjelaskan hasil pemeriksaan diketahui John Kei memberikan perintah kepada anak buahnya, untuk melakukan penyerangan sebuah rumah di kawasan Green Lake City dan aksi penyerangan di Duri Kosambi.

Perintah tersebut didapat saat polisi memeriksa handphone John Kei.

Polisi juga mendapatkan adanya pembagian peran sebelum penyerangan.

"Jadi mereka sudah merencanakan dengan sasaran NK dan ER, juga ada yang bertugas mencari sasaran lain atau melakukan pengamanan," ujar Nana saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Senin (22/6/2020).

Baca: Sesalkan Sikap John Kei, Nus Kei Sebut Filsafat Hidup yang Jadi Prinsip Orang Kei: Kami Ini Satu

Baca: John Kei Perintahkan Pembunuhan Lewat Ponsel, Anggota Geng Kei Ternyata Punya Peran Masing-masing

Nana menambahkan penyerangan ini dilandasi sakit hati lantaran tidak meratanya pembagian uang penjualan tanah di keluarga Kei.

"Mereka saling mengancam melalui ponsel, sesuai keterangan yang kami terima dari tersangka," ujar Nana.

Nus Kei Beri Klarifikasi

Paman John Kei, Nus Kei memberikan kesaksian di pemakaman rekannya berinisial YDR.
Paman John Kei, Nus Kei memberikan kesaksian di pemakaman rekannya berinisial YDR. (TVONE)

Akibat kejadian tersebut, Nus Kei pun akhirnya angkat bicara.

Dikutip dari Warta Kota, Nus Kei membantah masalah dia dengan John Kei sebagai masalah dua kelompok.

"Jadi nggak ada masalah kelompok, ini masalah keluarga. Kami akan menyelesaikannya secara kekeluargaan," kata Nus Kei.

Nus Kei lalu menjelaskan posisi dia dan John Kei dalam keluarga.

Baca: Jelang Diringkus Polisi, Ketua RT Curigai Sikap John Kei, Lakukan Hal Terduga Ini: Gak Kayak Biasa

Baca: Jadikan Nus Kei Target Penyerangan Gara-gara Uang Tanah, Intip Harta Kekayaan John Kei yang Melimpah

Nus Kei menyebut dirinya paman, sedang John Kei adalah keponakan.

Sebagai paman ia akan berusaha menempatkan diri dalam posisi lebih tua.

Ia akan berusaha mengontak kelompok John Kei untuk menyelesaikan masalah mereka.

Menyangkut sengketa tanah seperti diberitakan sebelumnya, Nus Kei mengakui.

Masalah tanah yang dimaksud ada di Ambon. Tapi, katanya, sudah selesai.

Ada yang Tak Biasa dari John Kei Sebelum Ditangkap

Tersangka John Kei bersama anak buahnya saat akan dihadirkan pada rilis kasus kekerasan dan penganiayan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). Kelompok John Kei terlibat aksi kekerasan dan penganiayaan kepada kelompok Nus Kei pada minggu (21/6) yang mengakibatkan 1 orang dari  kelompok Nus Kei Tewas dan 1 mengalami luka-luka. Tribunnews/Jeprima
Tersangka John Kei bersama anak buahnya saat akan dihadirkan pada rilis kasus kekerasan dan penganiayan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). Kelompok John Kei terlibat aksi kekerasan dan penganiayaan kepada kelompok Nus Kei pada minggu (21/6) yang mengakibatkan 1 orang dari kelompok Nus Kei Tewas dan 1 mengalami luka-luka. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Sebelum ditangkap oleh pihak kepolisian, ada suatu kejanggalan dari John Kei.

Hal itu diungkap oleh Donny, ketua RT di Perumahan Tytyan Indah, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, tempat John Kei tinggal.

Dikutip dari Kompas.com, Donny mengatakan ia melihat John Kei duduk santai di depan rumah bersama anak buahnya.

Bahkan, Donny mengaku ia langsung dibukakan pintu gerbang saat mendatangi rumah John Kei.

Baca: Sebelum Ditangkap, John Kei Duduk Santai di Rumahnya, Ketua RT: Enggak Seperti Biasanya

Baca: Nus Kei Datangi Makam Temannya yang Tewas, Sesalkan Sikap John Kei: Posisi Saya sebagai Orangtua

"Duduk santai kok di sini, di depan bareng anak buahnya juga kayak biasanya saja."

"Pas saya datang langsung dibukain gerbang saya,” kata Donny, Senin (22/6/2020).

Lebih lanjut, Donny menuturkan ada yang berbeda dari sikap Godfather Jakarta ini sebelum ditangkap.

Tak seperti biasa, John tetap membiarkan lampu rumahnya dalam keadaan menyala.

Padahal, menurut Donny, John sering memadamkan lampu di sekitar rumah jika akan ditangkap.

Baca: FAKTA-FAKTA Massa John Kei Serang Rumah Nus Kei, Tak Puas Pembagian Hasil Jual Tanah

Baca: Nus Kei Bersaksi di Pemakaman Temannya, John Kei Adalah Keponakan, Sampai Kapanpun Saya Orang Tuanya

"Kalau lagi ada masalah lampu dimatiin biasanya, kemarin mah dihidupin semua lampu."

"Terang banget lampu, kalau orang kumpul mah emang banyak orang, ada 15 orang lebih lah enggak seperti biasanya yang lima orang atau 10 orang di sini kumpul,” beber Donny.

(Tribunnews.com/Whiesa/Pravitri, Warta Kota/Andika Panduwinata) (KompasTv) (Kompas.com/Cynthia Lova)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved