Jumat, 3 Oktober 2025

Pria di Serpong Sayat Leher dan Tangannya Sendiri Hingga Tewas, Diduga Frustasi Kehilangan Pekerjaan

Dugannya, dia tengah frustasi kehilangan pekerjaan sehingga memilih jalan untuk mengakhiri hidupnya sendiri

TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Lokasi Mauladi (23) bunuh diri menggunakan cutter diduga frustasi karena dipecat. Mauladi bunuh diri di rumah kakaknya di Gang Masjid, Kelurahan Buaran, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (18/6/2020) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terjadi kasus bunuh diri di Kelurahan Buaran, Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (18/6/2020).

Korbannya bernama Mauladi (23).

Baca: Mulai Senin Pasar Galiran di Klungkung Bali Ditutup Selama 3 Hari, Pedagang akan Dites Rapid

Dugannya, dia tengah frustasi kehilangan pekerjaan sehingga memilih jalan untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Ia ditemukan tewas dengan luka sayatan di leher dan pergelangan tangannya.

Ditemukan juga alat potong cutter di dekat jasadnya.

Melansir TribunJakarta, peristiwa tragis tersebut terjadi di rumah sang kakak, Febriana (35) di Gang Masjid, Kelurahan Buaran, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (18/6/2020).

Mauladi merupakan pegawai apartemen di bilangan Kelurahan Lengkong Gudang Timur.

Febriana yang baru saja sampai usai membeli sarapan, syok melihat rumahnya ramai dan adiknya sudah tak bernyawa.

"Pas saya sampai sudah banyak orang katanya, ngegorok-ngegorok gitu," ujar Febriani.

Febriana tidak mengetahui persis kronologi kejadian karena sedang tidak di rumah.

Saksi yang melihat langsung kejadian adalah anak dan suami Febriana, serta seorang tukang pangkas rambut.

"Mereka lagi dibawa ke Polsek jadi saksi. Saya lagi ke Pondok Benda, benerin sanyo sama beli gado-gado," ujarnya.

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, rumah almarhum sudah dilingkari garis polisi.

Aparat kepolisian baru saja meninggalkan lokasi, setelah menggali keterangan dan mencari alat bukti.

Kapolsek Serpong, AKP Supriyanto, mengonfirmasi bahwa Mauladi melakukan bunuh diri.

Mauladi menggunakan cutter untuk menyayat leher dan pergelangan tangannya sendiri.

"Bunuh diri itu bunuh diri, dia menggunakan cutter," ujar Supriyanto melalui sambungan telepon.

Korban Tak Biasa Curhat

Ferbriana, menceritakan, selama sepekan terakhir, adik bungsunya, Mauladi memang tinggal di rumahnya.

Mauladi baru saja dipecat dari kerjaannya sebagai petugas kebersihan di sebuah apartemen di bilangan Lengkong Gudang Timur, Serpong.

Hal itu membuatnya tidak lagi tinggal di mess pegawai.

"Dia seminggu yang lalu itu dipecat. Namanya bocah laki kan enggak kaya perempuan biasa curhat," ujar Febriana di lokasi.

Selama di rumah, Mauladi terlihat muram, dan seperti tidak bersemangat dan merasa terpuruk.

Febriana yang belum berani menanyakan masalahnya, hanya bisa memberi wejangan agar bersabar.

"Soalnya dia terpuruk tea gitu, ngelihat terpuruk, sayanya, saya berusaha, kayaknya dia enggak punya duit, saya beliin rokok gitu apa, buat dia, takutnya dia merasa terpuruk," ujarnya.

Sang kakak hanya mengetahui pemecatan adiknya disertai alasan yang belum jelas.

Baca: KWI: 57 Persen dari 37 Keuskupan Belum Mengadakan Ibadah Secara Fisik di Gereja

Ia juga tidak puas dengan penjelasan adiknya, walaupun hanya bisa mengelus dada.

"Harusnya teh bulan 12 kenapa ini sudah ada surat pemberhentian katanya gitu. Katanya ada yang enggak senang sama dia, gitu-gitu bae," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Kronologi Lengkap Pemuda Serpong Bunuh Diri Frustasi Dipecat, Kakak: Namanya Laki Tak Biasa Curhat

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved