Jumat, 3 Oktober 2025

Eksklusif Tribunnews

Cerita Denna, Relawan Covid-19: Dilarang Pak RT Pulang ke Rumah

Bulan Ramadan tahun ini Denna tak bisa menjalankan kewajiban berpuasa bersama keluarga di rumah.

Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 Denna Pungki (21) memakai Alat Pelindung Diri (APD) saat ditemui di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Rabu (29/4/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Denna Pungki (21) namanya. Salah seorang relawan medis penanganan Covid-19 ini mengaku sedih. Bulan Ramadan tahun ini Denna tak bisa menjalankan kewajiban berpuasa bersama keluarga di rumah.

Denna, sapaan akrabnya, menjadi relawan medis sejak virus Covid-19 mulai mewabah di Indonesia. Wanita kelahiran Jakarta ini, kini bertugas memastikan masyarakat mendapat layanan Rapid Test Covid-19 gratis di bawah naungan Relawan Aksi Indonesia Bersatu.

Denna bercerita, sebagai relawan medis penanganan Covid-19, dirinya mendapat sebuah sanksi sosial dari masyarakat tempatnya tinggal.

Denna dikucilkan dan dilarang pulang ke rumah. Alasannya, karena Denna adalah seorang relawan medis penanganan Covid-19.

"Yang saya alami secara pribadi dan juga dialami teman-teman kami beberapa kali mengalami sanksi sosial. Seperti dikucilkan, dilihatkan, dijauhkan, sampai RT setempat pun wanti-wanti kita untuk tidak pulang (ke rumah)."

Baca: UPDATE Corona di Indonesia 1 Mei: Total 10.551 Kasus Positif, 800 Meninggal Dunia, 1.591 Sembuh

"Kami belum pulang dari hari pertama bertugas. Sampai bulan puasa ini belum bertemu keluarga, itu yang menyedihkan. Puasa tidak bersama keluarga," ungkap Denna kepada Tribun ketika ditemui di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Rabu (29/4/2020) lalu.

Berikut petikan wawancara lengkap Tribun dengan Denna Pungki
Apa aktifitas sebelum menjadi relawan medis penanganan Covid-19?
Sebelum menjadi relawan penanganan Covid-19 di bawah naungan relawan Aksi Indonesia Bersatu, saya seorang karyawan di sebuah perusahaan.

Aku memilih untuk menjadi relawan karena untuk Indonesia. Membantu tenaga medis, membantu pemerintah mempercepat pemberhentian corona.

Baca: DPRD DKI Minta Pemprov Kaji Ulang Gedung Sekolah Jadi Tempat Isolasi Pasien Corona

Sudah berapa lama menjadi relawan?
Sejak corona ada saya sudah menjadi relawan medis.

Baca: Ketua Komisi X DPR Sebut Indonesia Masuk Kondisi Darurat Pendidikan

Dorongan utama Denna menjadi relawan medis?
Saya ingin mengabdi untuk Indonesia. Pertama tentu buat saya pribadi, buat lingkungan dan keluarga, agar semua ini cepat selesai dengan adanya Rapid Test Covid-19 ini.

Apa saja tugas utama Denna sebagai relawan medis penanganan Covid-19?
Kalau untuk tugas kami sebagai aksi relawan di Wisma Atlet, memastikan masyarakat melakukan Rapid Test massal secara gratis. Jadi yang pertama kita arahkan untuk registrasi. Kita juga berlakukan protokol pencegahan penularan virus corona.

Melakukan social distancing, kita cek suhu terlebih dulu, kita masukkan dia ke box steril atau disinfektan, setelah itu dia melakukan registrasi dan kemudian kita bantu arahkan ke dokter.

Sesudah mengikuti tes Rapid Test hasilnya sudah bisa diperlihatkan dalam waktu dua menit.
Misalkan mereka salah satunya ada yang positif, itu akan langsung ditindaklanjuti oleh dokter yang bertugas.

Baca: Pelatih Barcelona Komentari Lautaro Martinez serta Singgung Pengaruh Lionel Messi

Misal hasilnya memungkinkan, yang bersangkutan bisa langsung dirujuk ke rumah sakit darurat Covid-19, menggunakan ambulans.

Anda tidak khawatir sebagai relawan?
Petugas, relawan, atau petugas dokter lainnya, kami setiap hari dikasih vitamin, daya tahan tubuh, selalu dicek kesehatannya, dan kebersihannya. Selalu diedukasi seperti itu. Jadi kita yakin saja.

Apa duka yang dialami sebagai relawan medis di bulan Ramadan ini?
Teman-teman kami beberapa kali mengalami sanksi sosial. Seperti dikucilkan, dijauhkan, sampai pak RT setempat wanti-wanti kita untuk tidak pulang (ke rumah).

Baca: Kepribadian Orang yang Lahir di Bulan Mei Berdasarkan Tanggal Lahir, Cek Kamu Sosok seperti Apa?

Memang kami belum pulang dari hari pertama bertugas. Sampai bulan puasa ini belum bertemu keluarga, itu yang menyedihkan.

Puasa tidak bersama keluarga, tapi kami saling support dengan teman relawan lainnya, yang kita lakukan ini bukan untuk kita sendiri tapi untuk semua.

Bagaimana perasaan Denna ketika masyarakat justru cenderung diskriminatif?
Kita berusaha, sama-sama mengerti.

Denna tetap berpuasa?
Semampu kami, kami tetap puasa. Tetap menjalankan ibadah kami yaitu berpuasa dan menjalankan salat 5 waktu.

Saat menghubungi keluarga?
Mungkin kami ketika sahur, setiap berbuka, setiap ada waktu lenggang untuk video call, untuk saling menyapa. Kekhawatiran menjadi makanan setiap hari bagi mereka ya.

Bagaimana Denna meyakinkan orang tua menjadi relawan medis?
Saya juga berjanji untuk menjaga diri, mengikuti protokol pencegahan penularan Covid-19 ini untuk yang terbaik, untuk bisa pulang ke rumah agar bisa bersama keluarga lagi.

Apa tidak takut tertular?
Sedikit parno, iya. Kita selalu yakin, kita akan mengikuti protokol dari dokter.

Sudah berapa kali menangani pasien positif Covid-19?
Sampai kemarin sudah ada 3750 masyarakat yang menjalankan Rapid Test. Yang terindikasi positif itu ada 28 orang.

Ada pasangan suami istri. Anaknya, dua-duanya panas, mungkin mereka. Setelah dites ibunya negatif, bapaknya positif. Di situ seperti perpisahan keluarga, anaknya langsung dirujuk, kami melihat kesedihan ketika sang suami harus mengikuti isolasi arahan dari dokter di bulan Ramadan.

Apa ada pesan kepada masyarakat yang mendiskriminasi tenaga medis penanganan Covid-19?
Kami mengerti apabila masyarakat parno atau khawatir. Kami meyakinkan bahwa kami keluar itu sudah benar-benar bersih dari Covid-19.

Baca: Hukum Mencicipi Makanan Saat Berpuasa, Benarkah Bisa Membatalkan? Begini Penjelasannya

Sebelum kami keluar dari sini sudah disemprot disinfektan, sudah dicek terlebih dahulu, sudah ganti baju, jadi sudah semuanya. Kami menggunakan APD, mengikuti prosedur.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved