Virus Corona
Dokter di RSUD Jatisampurna Bekasi Meninggal Karena Virus Corona? Ini Penjelasan Wawali Kota
Dokter itu dikabarkan meninggal pada Senin 29 Maret 2020 setelah dirawat di RSUP Persahabatan
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Tak hanya itu, manajemen rumah sakit memaksakan para tenaga medis yang sakit untuk tetap masuk.
"Parah APD-nya minim, malah sempat enggak ada beberapa hari lalu," ujar sumber Wartakotalive yang dapat dipercaya, Selasa (31/3/2020).
Sumber itu mengungkapkan, selain minim APD, rumah sakit itu juga sangat minim jumlah tenaga medis.
Bahkan, cuma ada satu dokter spesialis paru.
Selain itu, asupan makan tenaga medis kurang diperhatian.
Tak ayal, banyak tenaga medis di sana yang sakit.
"Perawat sama dokter sudah pada sakit, tetep disuruh masuk."
"Kalau tidak disuruh, ajukan surat mengundurkan diri," jelas dia.
Pemerintah Kota Bekasi juga terkesan memaksakan RSUD tipe D Jatisampurna menjadi lokasi penanganan pasien Covid-19.
Padahal, fasilitas di rumah sakit itu tidak memadai dan tidak sesuai standar.
Ruang isolasi hanya dilengkapi exhaust tidak ada ada hepa filter, tekanan negatif, maupun pengukur tekanan.
Kemudian, ruang anteroom atau ruang pemisah antara ruang isolasi pasien dengan perawat baru dibuat setelah ada satu pasien yang sudah pulang.
"Jadi ruang isolasi tidak sesuai standar, terkesan memaksakan gitu. Padahal sarana prasarananya belum siap," imbuh sumber tersebut.
Ia menyebut kondisi sejumlah tenaga medis kini tengah dilanda gelisah.
Sebab, ada salah satu dokter di RSUD Jatisampurna yang meninggal pada 29 Maret 2020. Dokter itu juga dinyatakan positif Covid-19.