Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Cegah Corona, Balai Kota DKI Disemprot Disinfektan dan Sediakan Tempat Cuci Tangan Outdoor

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penyemprotan disinfektan terhadap sejumlah tempat di Balai Kota DKI Jakarta

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lakukan penyemprotan disinfektan pada sejumlah tempat di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (17/3/2020) petang. 

‎Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penyemprotan disinfektan terhadap sejumlah tempat di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (17/3) petang.

Sterilisasi ini dilakukan tiga orang dengan menggunakan satu alat penyemprot.

Mereka mengawali kegiatan bersih-bersih di ruang pressroom bagian depan dan ruang pressroom bagian belakang.

Tiap sudut ruangan tak luput dari penyemprotan, seperti lantai, kursi-kursi yang berjajar, tumpukan kursi di bagian belakang, langit-langit ruangan, hingga dinding dan gagang pintu.

Baca: ‎Fasilitas Observasi Untuk 57 ABK Grand Prince di Natuna Sudah Siap, 400 Personel Kogasgabpad Siaga

Selain itu, Pemprov DKI juga memasang dua buah tempat cuci tangan lengkap dengan keran air tepat di sebelah kanan akses masuk menuju Balairung, Balai Kota DKI.

Saat dikonfirmasi, Kepala Biro Umum Pemprov DKI Budi Awaluddin menjelaskan bahwa cuci tangan sebetulnya lebih baik ketimbang menggunakan hand sanitizer.

Berangkat dari hal tersebut Pemprov DKI memasang tempat mencuci tangan di luar gedung diperuntukan kepada pegawai maupun tamu yang datang.

Baca: Cara Membuat Masker Mudah dengan Tisu, Siapkan Bahan Berikut Ini

"Jadi kita ada beberapa tempat cuci tangan, kan cuci tangan lebih baik dari hand sanitizer. Sebelum masuk kantor semua harus cuci tangan dulu. Masuk kantor harus dalam keadaan bersih," ungkap Budi kepada Tribunnews.com, Selasa (17/3/2020).

Kata dia, kegiatan mencuci tangan sebelum masuk ruangan jadi salah satu upaya pencegahan awal penularan infeksi virus corona, di samping pemeriksaan suhu tubuh yang telah lebih dulu diberlakukan.

"Untuk pencegahan awal sebelum masuk ke dalam ruangan. Jadi pegawai dan tamu yang datang harus bersih," ujarnya.

Baca: Cara Membuat Masker Mudah dengan Tisu, Siapkan Bahan Berikut Ini

Sebelumnya Pemprov DKI telah menerapkan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermal gun di setiap pintu masuk gedung Balai Kota.

Bagi pemilik suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat celcius dilarang masuk. Mereka yang punya suhu tubuh di atas temperatur tersebut diminta untuk melaporkan ke

Giat pemeriksaan suhu tubuh ini adalah bentuk peningkatan kewaspadaan penularan infeksi virus corona (COVID-19) sesuai Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 16 Tahun 2020.

Rutinitas ini akan terus dilakukan hingga DKI Jakarta dinyatakan terbebas dari virus corona.

"Selagi belum dinyatakan seperti itu, kita setiap hari lakukan pemeriksaan suhu tubuh," katanya.

172 kasus virus corona

 Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto melaporkan peningkatan jumlah kasus terinfeksi virus corona (Covid-19) menjadi 172 orang, Selasa (17/3/2020).

Kasus terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta.

"Penambahan terbanyak adalah dari provinsi DKI Jakarta," ujar Achmad Yurianto dalam keterangan persnya di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (17/3/2020).

Baca: Wabah Corona Meluas, Ikatan Motor Indonesia Hentikan Semua Aktivitas Balap

Setelah DKI Jakarta, kata dia, penambahan terbanyak berasal dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau.

"Kemudian dari Provinsi Jawa Timur, kemudian Jawa Tengah, dan dari Provinsi Kepulauan Riau," jelasnya.

Hingga hari ini, ia menjelaskan, jumlah korban meninggal masih tetap lima orang.

Sebelumnya, Achmad Yurianto mengumumkan ada penambahan 17 pasien positif COVID-19 pada Senin (16/3/2020).

Baca: Ada 2.300 Spesimen Corona, Pemerintah Tambah 10.000 Kit Pemeriksaan

“Ada penambahan kasus sebanyak 17 kasus confirm positif,” ungkap Yurianto di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (16/3/2020).

Adapun rincian penambahan kasus tersebut penambahan terbanyak terjadi di wilayah DKI Jakarta dengan total 14 pasien.

Baca: Total Pasien Positif Corona jadi 172, 5 Meninggal Dunia, 9 Sembuh

“Provinsi jawa Barat satu, dari Provinsi Banten 1, dari provinsi Jawa Tengah 1, dari provinsi DKI Jakarta 14 pasien,” ungkap Yurianto.

Dengan penambahan 17 kasus ini maka total kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 134 kasus, dari data Minggu (15/3/2020) kemarin tercatat ada 117 kasus.

Kemudian data lainnya, pasien yang telah dinyatakan sembuh 8 orang dan 5 orang meninggal dunia akibat virus yang ditetapkan WHO menjadi pandemi dunia ini.

Bungkus Virus Corona Sangat Rapuh Jika Terkena Deterjen

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan bungkus virus corona sangatlah rapuh terhadap deterjen.

Hal tersebut disampaikan Achmad Yurianto ketika menjelaskan perihal apa saja yang dilakukan orang ketika mengisolasi diri sendiri di rumah bila merasakan gejala virus corona.

Awalnya, Achmad Yurianto mengatakan orang yang mengisolasi diri sendiri harus melakukan social distancing setidaknya satu meter demi menjaga keluarga.

"Gunakan masker yang proper, upayakan ada social distancing jarak setidak-tidaknya semeter lah. Kenapa semeter? Karena kita tahu kemungkinan droplet yang keluar itu sekitar semeter sehingga kita bisa menjaga keluarga," ujar Achmad Yurianto, di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (16/3/2020).

Baca: Ikuti Arahan Jokowi, Anies Baswedan Kembalikan Jam Operasional 3 Moda Transportasi Publik

Dia mengatakan mereka juga tidak boleh berbagi penggunaan alat makan secara bersamaan.

Alat makan seperti piring hingga sendok pun tak perlu sekali pakai yang penting harus dicuci dengan sabun.

"Kalau tidur sendiri dulu, yang paling penting tidak berbagi penggunaan alat makan minum. Pakai alat makan minum yang terpisah, bukan berarti sekali pakai buang, tidak," kata dia.

Baca: Waspada Virus Corona, Tidak Menutup Kemungkinan Masa Reses DPR Diperpanjang

Menurutnya, virus corona akan mati dengan sendirinya saat bertemu dengan deterjen yang terkandung dalam sabun.

Bungkus virus corona disebutnya sangat rapuh akan kandungan deterjen.

"Tapi yakinkan selesai dipakai langsung dicuci dengan sabun karena kita tahu virus ini bungkusnya, envelopenya, sangat rapuh jika terkena deterjen. Dia akan gampang pecah. Kalau pecah maka virusnya akan mati. Ini yang penting. Deterjen apapun," katany

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved