Virus Corona
Info KRL Bogor-Jakarta Kota Berisiko Tinggi Sebarkan Virus Corona, Anies Baswedan Beri Penjelasan
Anies Baswedan memberikan penjelasan terkait info KRL Bogor-Jakarta Kota berisiko tinggi sebarkan virus corona.
TRIBUNNEWS.COM - Gambar berisi bahan paparan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terkait risiko penyebaran virus corona via transportasi publik beredar di Twitter dan grup aplikasi percakapan WhatsApp.
Dalam bahan paparan itu disebutkan KRL commuterline rute Bogor-Depok-Jakarta Kota berisiko tinggi menjadi area penyebaran virus corona terbesar.
Sementara KRL rute Cikarang-Bekasi-Jakarta Timur disebut bebas penyebaran virus corona.
"Risiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL-2 atau rute Bogor-Depok-Jakarta Kota," demikian tulisan dalam bahan paparan tersebut.
"Zona KRL-4 (Cikarang-Bekasi-Jakarta Timur) dilaporkan relatif bebas dari Covid-19 sementara ini," demikian tulisan lainnya.
Baca: TERKINI Corona di Indonesia: Total Kasus 34 Orang, 1 Meninggal, dan 2 Sembuh
Baca: Virus Corona Menyebar, Taiwan Pekerjakan Narapidana untuk Produksi Masker
Menanggapi hal tersebut, Anies menyebut gambar yang beredar merupakan bahan paparan internal Pemprov DKI Jakarta untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi terkait penyebaran virus corona.
Dia pun mengakui adanya potensi penyebaran virus corona via KRL rute Bogor-Depok-Jakarta Kota.
"Yang disampaikan itu bukan bahwa saat ini ada kasus, bukan."
"Tapi bahwa saat ini kita punya potensi risiko-risiko, salah satunya adalah transportasi."
"Tapi juga yang aspek-aspek lain," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Baca: Lionel Messi Beri Kejutan Perawat Pasien Virus Corona di RS Sakit Union Wuhan
Baca: Corona Merebak, Aplikasi Ini Bisa Bantu Siswa Belajar di Rumah
Bahan paparan tersebut, kata Anies, dipetakan berdasarkan sebaran orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait kasus Covid-19.
"Kami kan memiliki data sebaran orang-orang dalam pemantauan, data pasien dalam pengawasan, dari situ kemudian dibentuk petanya, ada."
"Dan tadi dipaparkan juga petanya," kata dia.
Menurut Anies, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah berkomunikasi dengan semua operator transportasi publik di Jakarta untuk menyiapkan langkah mitigasi pencegahan penyebaran virus corona via transportasi umum.
"Dinas Perhubungan langsung komunikasi tadi dengan jajaran di seluruh operator," ucap Anies.
Baca: Fakta Pasien Virus Corona di Indonesia Meninggal, Dirawat di RSUP Sanglah Bali hingga Akan Dikremasi
Baca: Pasien Positif Corona di Indonesia Bertambah 7 Orang, Achmad Yurianto: Seluruhnya Imported Case
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Rabu siang, ada 97 orang masih dirawat dan masuk kategori PDP di Jakarta terkait kasus corona atau Covid-19.
Sementara itu, ada 100 orang yang sudah dinyatakan sehat dan sudah dipulangkan.
Ada pula 70 orang masuk kategori ODP dan 331 orang telah selesai dipantau.
Berdasarkan pemetaan wilayah di situs resmi Corona milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di corona.jakarta.go.id per Rabu siang, Jakarta Selatan memiliki ODP dan PDP terbanyak, yakni 138.
Kemudian disusul Jakarta Timur sebanyak 110, luar DKI Jakarta 97 orang, Jakarta Barat 94 orang.
Baca: Pemerintah Indonesia Hanya Andalkan Health Alert Card Untuk Antisipasi Imported Case Virus Corona
Baca: Virus Corona Tak Ganggu Agenda Garuda Select di Inggris
Lalu, Jakarta Pusat 89 orang dan Jakarta Utara 70 orang.
Adapun hingga Rabu sore, ada 34 kasus yang dinyatakan pasien positif Covid-19 di Indonesia.
Jumlah ini bertambah dari angka pada Selasa (10/3/2020) sore kemarin yang tercatat ada 27 orang yang dinyatakan positif virus corona.
Namun kemudian, dua orang pasien, yakni pasien 06 dan pasien 14, belakangan dinyatakan sembuh.
Sementara, pasien 25 meninggal dunia.
Baca: Alasan Pemerintah Tak Ungkap Domisili Pasien Positif Virus Corona, Sebut Faktor Orang Bukan Daerah
Baca: Dirut RSPI Sulianti Saroso Sebut Kemungkinan Pasien Sembuh Kembali Terinfeksi Corona Selalu Ada
Dengan demikian, masih ada 31 pasien dari 34 kasus positif virus corona yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
(KOMPAS.com/Nursita Sari)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beredar Info KRL Bogor-Jakarta Kota Berisiko Tinggi Sebarkan Virus Corona, Ini Penjelasan Anies"