Jumat, 3 Oktober 2025

Siswi SMP Bunuh Bocah

Gadis Pembunuh Bocah 5 Tahun di Sawah Besar Tenang dan Santai Saat Diinterogasi Polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan NF (15) ketika diperiksa bersikap tenang.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Lusius Genik
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian mengungkap kondisi gadis pembunuh bocah di Sawa Besar, Jakarta Pusat ketika menjalani pemerikaan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan NF (15) ketika diperiksa bersikap tenang.

Bahkan semua pertanyaan yang diajukan polisi pun dijawab tanpa ada keraguan maupun penyesalan atas apa yang NF lakukan.

"Ditanya tidak pernah tidak menjawab, dia (pelaku) selalu jawab dia ngomong. Tenang, santai, sebelum kita tanya pun di langsung cerita," kata Yusri Yunus di Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).

Yusri menyebut kasus tersebut masih dalam pendalaman.

Terlebih pelaku masih kategori anak di bawa umur, sehingga perlakukan hukumnya pun berbeda.

"Kita kenakan sesuai aturan kuhp tapi kita akan dalami karena ada azaz undang-undang peradilan anak No. 11 tahun 2012, yaitu azaz anak sebagi korban, azaz pendampingan orangtua kandung dan bapas," katanya.

Lapor polisi

NF, seorang remaja wanita berusia 15 tahun tega membunuh temannya yang masih berusia 6 tahun dengan cara sadis.

Aksinya tersebut pun membuat warga Sawah Besar, Jakarta Pusat, geger.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengatakan pelaku langsung mengikat korban berinisial APA setelah terlebih dahulu dibunuhnya.

Kemudian ia menyembunyikan mayat korban di dalam lemari pakaian kamarnya.

"Awalnya mau dibuang, tapi karena sudah menjelang sore akhirnya disimpan di dalam lemari," ujar Kapolres usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Jumat (6/3/2020).

Peristiwa pembunuhan ini sendiri terjadi, Kamis (6/3/2020) sore sekira pukul 17.00 WIB.

"Besok paginya tersangka ini akan membuang tapi bagaimana caranya dia bingung. Akhirnya dia berangkat ke sekolah pakai seragam," kata Heru.

Baca: Sebelum Tewas Gadis Bertato Sempat Video Call dan Diminta Pulang, Ini Pengakuan Ibu Korban

Namun, bukannya datang ke sekolah, NF di tengah jalan malah menuju Polsek Metro Tamansari untuk menyerahkan diri.

Dihadapan pihak kepolisian, pelaku mengaku telah membunuh temannya tersebut.

"Di tengah jalan dia tidak sekolah dan berganti pakaian preman yang sudah disiapkan dan pada saat itu dia melaporkan diri," tuturnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, Heru menyebut, pelaku terinspirasi adegan dalam film pembunuhan yang sempat ditontonnya.

Baca: Misteri Pembunuhan Pria di Batola Terungkap, Korban Dibunuh Mertua Lalu Istri Sandiwara Lapor Polisi

"Tersangka melakukan dengan kesadaran dan dia terinspirasi kalau berdasarkan tadi kita wawancara, dia terinspirasi oleh film," ucapnya.

Meski demikian, Heru mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan soal motif pelaku melakukan tindakan kejinya ini.

"Masih kita dalami, dari pengakuan dia pernah nonton setahun lalu. Tapi ini masih kita dalami karena ini unik," ucapnya.

Baca: Riwayat Perjalanan dan Pertemuan Pasien Virus Corona Penting Ditelusuri Untuk Pantau Penyebarannya

Polisi temukan papan tulis tempat curhat pelaku

Polres Metro Jakarta Pusat langsung melalukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi pembunuhan bocah berusia 6 tahun yang ditemukan tewas dalam kondisi terikat di dalam lemari pakaian.

Dalam olah TKP ini, pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti, seperti papan tulis dan buku catatan milik korban.

Baca: Polisi Buru Seorang Terduga Pelaku Pembunuhan Wanita Bertato Burung Hantu di Bandung

Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo mengatakan, papan tulis dan buku catatan itu berisi curahan hati dari sang pelaku.

"Di TKP tersebut yang pertama, kami menemukan papan curhat. Anak ini cukup cerdas, berkemampuan bahasa inggris cukup baik dan dia mengungkapkan berbagai perasaannya itu dalam berbagai tulisan," ucapnya, Jumat (6/3/2020).

Baca: Pengakuan Ayah Masukkan Jasad Anak ke Gorong-gorong, Lakukan Ini saat Dibawa ke TKP Pembunuhan

Dari hasil olah TKP, polisi menduga pembunuhan telah direncanakan sebelumnya oleh pelaku.

Pasalnya, polisi menemukan sebuah gambar seorang wanita dalam posisi terikat di dalam salah satu buku catatan milik pelaku yang kini masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) ini.

"Ungkapan perasaan dia tuliskan semua dan lebih menarik lagi bahwa apa yang dilakukan hari ini, ini sudah tergambar," ujarnya saat ditemui di lokasi.

"Ini adalah gambar seorang wanita dengan terikat, lalu ada tulisan 'keep calm and give me torture," tambah sambil menunjukan buku catatan milik korban.

Susatyo mengatakan, pihaknya akan langsung memeriksa dan mempelajari seluruh bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Ini akan menjadi bahan-bahan yang akan kami kumpulkan dari TKP untuk bisa kami kaji," kata dia.

Penulis: Joko Supriyanto

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Polisi Sebut ABG Bunuh Bocah yang Simpan Mayat di Lemari Bersikap Tenang Saat Diperiksa 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved