Jalani Tes Urine, Pria Pemukul Sopir Ambulans Pembawa Jenazah Negatif Narkoba dan Alkohol
Hasil tes urine yang dilakukan kepolisian terhadap pelaku pemukulan kepada sopir ambulas dipastikan tidak dalam pengaruh narkoba atau alkohol.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil tes urine yang dilakukan kepolisian terhadap pelaku pemukulan kepada sopir ambulas dipastikan tidak dalam pengaruh narkoba atau alkohol.
"Tidak, pelaku tidak terpengaruh alkohol. Sudah kita lakukan tes urine," kata Kepala Unit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Ricky Pranata, di Mapolrestro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Kamis (27/2/2020).
Saat ini, polisi telah menetapkan pelaku pemukulan berinisial SR sebagai tersangka.
Baca: Politisi PDIP Ini Sebut Anies Baswedan Kaget Lihat Banjir DKI, Najwa Shihab: Anda Menyerang?
"Untuk terlapor sudah kita tingkatkan statusnya menjadi tersangka," tutur Ricky.
Ricky mengungkapkan, tersangka bersikap kooperatif saat menjalani pemeriksaan.
"Dia kooperatif menjelaskan permasalahan yang terjadi. Awalnya memang karena senggolan mobil, sehingga pelaku emosi dan menghampiri mobil ambulans," jelas dia.
Seorang saksi mata bernama Riky Kurniawan (21) mengungkapkan detik-detik peristiwa pemukulan itu terjadi pada Selasa (25/2/2020).
Baca: Pelaku Terancam Penjara 3 Tahun, Ini Kronologi Pemukulan Sopir Ambulans Pengangkut Jenazah
Peristiwa itu terjadi di depan tempatnya bekerja di Jalan Kesehatan Raya, Bintaro, Selasa (25/2/2020).
"Sekitar jam 13.00 kejadiannya," kata Riky saat ditemui di lokasi, Rabu (26/2/2020).
Ia menjelaskan, saat itu pengemudi Toyota Calya memberhentikan kendaraannya tepat di depan ambulans.
Kedua mobil tersebut sama-sama melaju dari arah Tanah Kusir, Kebayoran Lama.
"Yang mobil pribadi langsung malang ambulansnya. Terus dia turun, teriak-teriak, 'woy, lu lihat nggak mobil gue lecet'," ujar Riky menirukan pengemudi Calya.
Baca: Pria yang Pukul Sopir Ambulans Pembawa Jenazah Diperiksa Polisi, Sempat Tunjuk-tunjuk Body Mobil
Menurut Riky, pengemudi Calya merasa tak terima karena mobilnya diserempet ambulans.
Namun, hal itu dibantah Koordinator Lapangan Sinar Ambulance Service (SAS), July.
Ia menyebut pelaku pemukulan lah yang menyenggol ambulans terlebih dahulu.
"Jadi dia yang menyentuh unit, lalu dia turun, minta berhenti. Dia yang ngambil jalannya unit," ujar July.
"Pak Ari (korban) sudah bilang sedang bawa pasien. Tapi oknum yang bersangkutan bilang, 'saya tidak peduli ada kegiatan atau tidak'," tambah dia.
Selain itu, July mengatakan pengemudi Calya bermain ponsel saat mengendarai mobilnya.
"Oknum itu main handphone waktu berkendara. Jalannya juga zig-zag," tuturnya.
Saat kejadian, jelas July, ambulans yang dikemudikan Ari sedang membawa jenazah menuju rumah duka.
Baca: Kronologi Pengemudi Mobil di Bintaro Ngamuk dan Pukul Sopir Ambulans yang Bawa Pasien
"Kebetulan kedukaan (jenazah). Unit bawa dari Rumah Sakit Asri di Duren Tiga menuju rumah duka di Bintaro," ucap dia.
Ia menjelaskan, keluarga dari jenazah itu juga ada di dalam mobil ambulans tersebut.
"Keluarga juga jadi saksi. Bahkan keluarga yang menilai bahwa arogansi oknum ini sangat luar biasa," ujar July.
Usai memukul sopir ambulans, pengemudi Calya tersebut hendak diamuk massa.
"Dia diteriakin sama beberapa motor, sudah gebukin saja, gebukin saja," kata saksi mata Riky.
Mendengar teriakan tersebut, pengemudi Calya itu pun bergegas kembali ke mobilnya.
"Langsung kabur dia. Kayaknya sih dikejar sama motor ke arah sana (Bintaro), kurang tahu juga saya," ujar Riky.
Penulis: Annas Furqon Hakim
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Polisi Pastikan Pria Pemukul Sopir Ambulans Tidak Terpengaruh Narkoba dan Alkohol