Jumat, 3 Oktober 2025

Banjir di Jakarta

Istana Kepresidenan Kebanjiran, Menteri PUPR Sudah Siapkan 2 Pompa Air: Dimana Banjirnya? Tidak Ada

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah siapkan dua pompa air jika istana kepresidenan mengalami kebanjiran.

Penulis: Inza Maliana
Lita Febriani/Tribunnews.com
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono saat meninjau Rumah Pompa Sringin, Kawasan Industri Terboyo, Semarang, Minggu (12/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Akibat hujan deras yang mengguyur DKI Jakarta sejak Senin (24/2/2020), sejumlah wilayah terendam banjir.

Tak terkecuali dengan Istana Kepresidenan.

Kabarnya, Istana ikut terendam banjir, namun hanya di Masjid Baiturrahim yang terletak disampingnya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono angkat bicara soal banjir yang menggenang Istana Lepresidenan.

Baca: Jakarta Banjir Lagi, Guntur Romli Kaitkan dengan Pendidikan Politik, Singgung Soal Pilkada Jakarta

Baca: Komentari Ramai Netizen Bikin Video Tik Tok di Tengah Banjir, Wulan Guritno: Antara Ketawa, Nangis

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi terdampak banjir di Jakarta, Rabu (1/1/2020).(Dokumentasi Kementerian PUPR)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi terdampak banjir di Jakarta, Rabu (1/1/2020).(Dokumentasi Kementerian PUPR) (Dokumentasi Kementerian PUPR)

Menurutnya, air yang sempat menggenang di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, bukanlah banjir.

Basuki mengatakan, genangan tersebut merupakan air yang hendak masuk ke saluran atau drainase.

"Air yang mau masuk drainase," kata Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (25/2/2020).

Basuki mengaku, pihaknya telah menyiapkan dua pompa air yang selalu berada di Istana.

Ia juga berujar telah berada di lokasi saat genangan air muncul di kompleks Istana Kepresidenan.

"Dimana banjirnya? Tidak ada."

"Saya jam 6 disini. Pompa saya kan saya siapin dua disini. Aman," jelasnya.

Sebelumnya, kondisi sejumlah titik yang tergenang di Istana dibagikan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Pramono membagikan lewat beberapa foto dan video di grup WhatsApp wartawan.

Istana Kepresidenan Jakarta turut tergenang banjir. Kondisi sejumlah titik di Istana tergenang dibagikan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung lewat sejumlah foto dan video di grup WhatsApp wartawan.
Istana Kepresidenan Jakarta turut tergenang banjir. Kondisi sejumlah titik di Istana tergenang dibagikan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung lewat sejumlah foto dan video di grup WhatsApp wartawan. (Istimewa/Kompas.com)

Dalam foto yang dibagikan Pramono, terlihat adanya genangan di Masjid Baiturrahim yang terletak persis di samping Istana Merdeka.

Selain itu, air juga menggenang di dekat wisma negara.

Dalam video, terlihat air setinggi mata kaki petugas kebersihan.

"Video dan foto dari petugas Istana," kata Pramono.

Video dan foto itu diambil pada Selasa subuh.

Namun, pada Selasa pagi ini air sudah surut.

"Tidak ada lagi genangan, ini sekitar pukul 07.00 WIB," kata Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin sambil membagikan foto terbaru kondisi Istana.

Baca: Banjir Jakarta: 3.565 Jiwa Tinggal Sementara di 40 Lokasi Pengungsian

Baca: Banjir di Jakarta Jadi Sorotan Media Asing, Sebut Aktivitas Perekonomian Lumpuh

Banjir terparah ada di Jakarta Timur

Menurut pantauan pada Senin (25/2/2020), banjir terjadi merata di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Kondisi banjir terparah dilaporkan warga berada di kawasan Jakarta Timur.

Data yang dihimpun dari pantauan petabencana.id, lokasi banjir setinggi 3 meter berada di Cawang, Jakarta Timur.

Tepatnya di Jalan Arus Dalam, RT 08 RW 001, ketinggian air pun mencapai 100-300 cm.

Komplek Polri Pondok Karya Mampang Prapatan tidak luput dari genangan banjir Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Komplek Polri Pondok Karya Mampang Prapatan tidak luput dari genangan banjir Jakarta, Selasa (25/2/2020). (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

Di Jakarta Pusat sendiri titik terparah banjir ada di Jalan Hayam Wuruk, yakni memiliki ketinggian air 60-90 cm.

Sedangkan di Jakarta Utara, kondisi terparah banjir ada di Jalan Sunter Raya II.

Ketinggian air mencapai 60 cm sehingga banyak motor mogok yang melalui jalan tersebut.

Di Jakarta Selatan sendiri, kondisi terparah ada di RW 01 Pengadegan.

Ketinggian air di kawasan tersebut mencapai lebih dari 150 cm.

Sementara itu di Jakarta Barat, ketinggian air tertinggi mencapai 105 cm yang berada di Gang Wijaya 1, Wijaya Kusuma.

Akibatnya beberapa kantor dan sekolah pun terpaksa libur.

Bahkan akibat banjir di sejumlah wilayah, lebih dari 100 sekolah terpaksa libur.

Yakni dari mulai TK, SD, SMP, hingga tingkat SMA/SMK.

Sekolah-sekolah di Jakarta terpaksa libur karena akses jalan menuju sekolah tidak bisa terlewati akibat banjir.

(Tribunnews.com/Maliana/Fransiskus Adhiyuna)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved