Banjir di Jakarta
Anies Digugat karena Banjir, Pendukung: Ini Musibah, Tak Bisa Salahkan Gubernur DKI Jakarta
Korban banjir di Provinsi DKI Jakarta menggugat sang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Pendukungnya sebut tak bisa salahkan sang Gubernur DKI.
TRIBUNNEWS.COM - Korban banjir di Provinsi DKI Jakarta menggugat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Gugatan tersebut dilayangkan karena Anies Baswedan dinilai gagal menangani banjir di Jakarta.
Terkait hal itu, pendukung Gubernur Anies Baswedan, Tarmizi Taher mengungkapkan, banjir yang melanda DKI Jakarta adalah musibah.
Ia menerangkan, banjir tak hanya terjadi di wilayah DKI Jakarta.

Tarmizi mengatakan, di luar Pulau Jawa pun terjadi banjir bandang.
"Jadi kita atas musibah ini tidak bisa menyalahkan Gubernur," kata Tarmizi Taher yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Kompas Tv, Selasa (14/1//2020).
Diberitakan sebelumnya, terdapat 234 warga Jakarta yang mengajukan gugatan melalui Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta 2020.
Dikutip dari laman Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pn-jakartapusat.go.id, ratusan warga Jakarta itu diwakili oleh lima penggugat yakni Bilmar P. Limbong, Tri Agus Arianto, R. Yunita Turnip, Alfius Christono dan Syahrul Partawijaya
Gugatan tersebut telah terdaftar dengan nomor 27/Pdt.GS/Class Action/2020/PN.Jkt.Pst.

Mereka menggugat Anies Baswedan dengan nilai ganti rugi sebesar Rp 42.334.600.149, (empat puluh dua miliar tiga ratus tiga puluh empat juta enam ratus ribu seratus empat puluh sembilan rupiah).
(Detail gugatan bisa Anda cek di tautan ini)
Unjuk Rasa Warga DKI Jakarta
Tak berhenti pada persoalan gugatan, saat ini warga tengah turun ke jalan di depan Gedung Balaikota, Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Diketahui warga menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut ganti rugi akibat banjir.
Massa unjuk rasa yang tak terbendung pun akhirnya dialihkan ke Bundaran Patung Kuda.
Koordinator Aksi Jakarta Bergerak, Sisca Rumondor lantas angkat suara.
"Selama dua tahun lebih Bapak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, kami warga Jakarta sebagian besar melihat apa yang Bapak kerjakan," tutur Sisca yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Kompas TV, Selasa (14/1/2020).
"Itu tidak membuat kesejahteranan bagi warganya dan Kota Jakarta," tegasnya.

Terlebih, Sisca menambahkan, dengan kasus banjir yang terjadi di sebagian wilayah DKI Jakarta.
Ia mempertanyakan pencegahan dari Gubernur sebelum terjadinya bencana.
Terdengar dari penuturan Sisca, banyak sekali penangggulangan yang jauh dari ekspetasi.
"Kemudian penanggulangannya di situ kami menemukan banyak sekali, aduh kenapa begini penanganan dari musibah?" katanya.
"Walaupun kita tahu yang namanya musibah itu tiap tahun pasti adalah ada," tambahnya.
Politikus PDIP Dewi Tanjung Jadi Orator Aksi
Berdasar pemberitaan Tribunnews.com sebelumnya, di lokasi, Politikus PDIP Dewi Tanjung selaku orator aksi, menyebut tuntutan dilayangkan kepada Anies Baswedan menyusul kegagalan Sang Gubernur dalam menanggulangi banjir di Jakarta.
Alasannya, banyak warga DKI yang menderita lantaran banjir terjadi begitu besar akibat dihentikannya normalisasi sungai.
Menyikapi kegagalan Anies Baswedan, massa Jakarta Bergerak pun turut menggelar sebuah acara teatrikal yang menampilkan kekecewaan warga Ibu Kota kepada pemimpinnya.

Aksi tersebut berlangsung sekira lima sampai delapan menit dengan seseorang bertubuh besar menggunakan topeng Anies Baswedan disoraki warga Jakarta sekaligus dilempari tomat.
Tak hanya itu, saat teatrikal berlangsung, Dewi Tanjung beberapa kali menyebut, "Pak Anies, ini warga Jakarta yang marah. Mereka semua terkena banjir dan bapak bertanggung jawab atas ini."
Pernyataan tersebut kemudian disambut massa aksi dengan riuh.
Mereka terus melempari si pria yang menggunakan topeng Anies Baswedan menggunakan tomat.
Lebih lanjut, usai acara teatrikal, bahkan topeng Anies Baswedan tersebut diambil seorang massa aksi yang kemudian melampiaskan kekesalannya karena jadi korban banjir dengan menginjak topeng tersebut hingga koyak.
Massa pro Anies Baswedan
Massa pro Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penanganan banjir terpantau menggelar apel di Halaman Balaikota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020).
Hal itu dilakukan jelang aksi demo dari massa kontra untuk menuntut Anies mundur dari jabatannya.
Pantauan Tribunnews.com, apel dilaksanakan oleh kelompok massa dari Gabungan Jawara dan Pengacara alias Bang Japar.
Salah satu anggota Bang Japar bertanya kepada rekan-rekannya untuk mengawal Balaikota.
"Bang Japar kawal balai kota? Bang Japar siap kawal Anies?" tanya pria tersebut.
"Siap," jawab massa Bang Japar.
Mereka kemudian secara bersama-sama memekikkan takbir seraya mengangkat tangannya ke atas.
"Allahuakbar! Allahuakbar!," teriak mereka secara bersamaan.
Tak lama setelah itu, kelompok Bang Japar ini duduk di sejumlah sudut-sudut Balaikota. Mereka menunggu kehadiran dari kelompok massa kontra.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Lusius Genik)