Jumat, 3 Oktober 2025

Pro dan Kontra Anies Baswedan

Ngaku Terinspirasi Rocky Gerung, Emak-emak dari Bengkulu Ini Ikut Demo Bela Anies 

Bahkan terkait hujan dan banjir di luar negeri, kata dia, Anies juga disalahkan di media sosial Facebook (FB).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Seorang emak-emak (ibu-ibu) mengikuti aksi demo di Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020).

Ia tergabung dengan massa pro terkait penanganan banjir oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Baca: Massa Kontra Anies Baswedan Disoraki dan Dilempari Botol oleh Massa Pro Gubernur DKI

Dalam orasinya, emak-emak tersebut mengaku berasal dari Bengkulu.

Meski begitu, dia tetap membela Anies. 

Menurutnya, Anies terlalu sering disalahkan perihal banjir.

Bahkan terkait hujan dan banjir di luar negeri, kata dia, Anies juga disalahkan di media sosial Facebook (FB). 

"Saya orang Bengkulu, daerah itu juga banjir. Apakah anda ingin menyalahkan Anies? Faktanya di FB, Anies pun salah gara-gara hujan atau banjir di luar negeri sana. Oleh karena itu walaupun saya bukan orang DKI, saya orang Bengkulu, saya akan membela Anies," ujar emak-emak itu di atas mobil komando, Selasa (14/1/2020). 

Emak-emak itu juga mengaku terinspirasi oleh aktivis Rocky Gerung.

Ia menyebut dirinya ingin merdeka dalam berpendapat. 

"Saya emak-emak merdeka, diilhami oleh Rocky Gerung, orang merdeka. Kami juga ingin merdeka," kata dia.

Ia mengatakan apabila Anies salah tentu boleh dikoreksi.

Namun, ia meminta agar setiap pihak tidak mencari celah untuk melengserkan Anies dari posisinya dengan alasan yang tidak tepat. 

"Boleh anda lengserkan tapi konstitusional. Apa salah Pak Anies? Anies tidak bersalah, dari dulu sudah banjir," kata dia.

Lebih lanjut, emak-emak tersebut sempat mempercayai ucapan Presiden Joko Widodo ketika tak ada lagi kubu cebong atau kampret pascapilpres. 

Namun, kata dia, kubu cebong masih ada dan terlihat di lapangan.

Baca: Massa Pro Anies: Aksi Demo Massa Kontra Pengalihan Isu Kasus Jiwasraya hingga Asabri

Oleh karenanya, emak-emak tersebut mengatakan akan menjadi kubu kampret yang membela Anies. 

"Lihat faktanya lihat di lapangan masih ada cebong, masih ada kampret. Saya ingin mengatakan sebagai seorang kampret saya tetap akan menjadi kampret untuk membela Pak Anies," pungkasnya.

Kata Abu Janda

Pegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait banjir yang melanda hampir seluruh wilayah Ibu Kota beberapa waktu lalu.

Pernyataan ini diutarakan Abu Janda saat mengikuti aksi unjuk rasa menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk segera mundur dari jabatannya.

Baca: Halau Massa Pro Anies, Wakapolres: Abang-abangku Tolong Kembali ke Balai Kota

Mulanya, ia menegaskan warga DKI sejatinya tidak menginginkan upaya yang disebutnya sebagai pencitraan, yakni keterlibatan Anies Baswedan bekerja bakti membersihkan sisa banjir.

Warga Jakarta, lanjut dia, menginginkan agar program normalisasi gubernur sebelumnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, agar diteruskan di masa kepemimpinan Anies Baswedan.

"Yang diinginkan warga DKI bukan pencitraan kerja bakti, yang diinginkan warga DKI adalah kerjaan pak Ahok diteruskan. Saat itu Pak Ahok ini kan diberikan tugas presiden RI untuk melakukan normalisasi," katanya usai berorasi di patung kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020).

Normalisasi berarti melebarkan sungai, dan melebarkan sungai ini konsekuensinya harus menggusur warga yang tinggal di bantaran sungai atau perumahan liar.

Lebih lanjut, Abu Janda menduga Anies tidak melakukan normalisasi sungai karena sedang melakukan pencitraan untuk maju sebagai calon presiden di pilpres di 2024 mendatang.

"Kenapa dia tidak lakukan itu? Kalau dia lakukan itu dia akan dihajar habis, bahkan mungkin sama pendukungnya sekaligus. Dia juga takut kalau dia bakal kehilangan dukungan dari pendukungnya kalau itu dilakukan. Jadi normalisasi selama dua tahun pak Anies menjabat itu tidak dilakukan," ujarnya tegas.

Baca: Haji Lulung kepada Massa Kontra Anies: Kan Bisa Audiensi, Jangan Demo-demo

Abu Janda menilai, apabila Anies Baswedan meneruskan normalisasi sungai yang telah dijalankan Ahok, tentunya banjir di Jakarta tidak akan separah tahun ini.

"Makanya banjir bisa seperti ini, mungkin kalau dilakukan, diteruskan programnya pak Ahok, mungkin tidak akan separah ini. Itu yang kita tahu, seperti itu," katanya menegaskan.

Massa Pro Anies tuding massa kontra ingin alihkan isu

Massa pro terkait penanganan banjir oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan aksi demo di depan Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020).

Pantauan Tribunnews.com, diatas mobil komando putih, salah satu anggota Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Muhammad Rifki alias Eki Pitung berorasi.

Awalnya orasi Eki menyinggung bahwa Abu Janda dan Dewi Tanjung dari massa kontra hanya berani di media sosial saja.

Sebab, saat itu kedua orang tersebut belum hadir untuk berdemo.

Eki sendiri sempat mengajak massa pro menyoraki ketidakberanian dua sosok tersebut hadir demo.

"Abu Janda dan Dewi Tanjung hanya berani di media sosial. Ayo soraki... Aaaaa...," ujar Eki, di atas mobil komando, Selasa (14/1/2020).

Pria yang mengenakan kacamata dan peci tersebut juga menegaskan pihaknya akan melawan siapapun yang berani menantang Anies.

Menurutnya, musibah banjir sudah selesai hingga lumpur sudah selesai diatasi oleh Pemprov DKI bersama Anies.

Eki kemudian menyinggung aksi demo ini seolah berusaha mengalihkan isu besar saat ini yakni kasus Jiwasraya hingga Asabri.

"Kalau ada yang ngaco-ngaco ke gubernur kita, kita lawan. Banjir itu sudah selesai, lumpur sudah nggak ada, kenapa masih ganggu saja," kata dia.

"Yang belum kelar itu Jiwasraya. Jangan pengalihan isu, masih ada BLBI, ada Asabri. Kenapa Anies diganggu, di goyang-goyang? Takut kali dia jadi presiden," imbuh Eki.

Setelahnya, Eki Pitung mengajak massa pro untuk meneriakkan bahwa Anies adalah Gubernur Indonesia.

"Anies Rasyid Baswedan Gubernur....," teriak Eki kepada massa.

"Indonesia....," teriak massa membalas Eki.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved