Jumat, 3 Oktober 2025

#KomunitasPlastikuntukKebaikan Salurkan Bantuan Minuman Kemasan untuk Korban Banjir

Di perumahan Pondok Gede Permai misalnya, ketinggian banjir masih sekitar sebetis orang dewasa

Editor: Eko Sutriyanto
IST
#KomunitasPlastikuntukKebaikan (KPUK), hari Rabu, (08/01/2020) mendatangi korban banjir di wilayah Pondok Gede Permai, dan Tambun Selatan, untuk memberikan bantuan air minum kemasan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seminggu berlalu sejak hujan besar mengguyur wilayah Jabodetabek pada awal 2020, namun hingga hari ini sejumlah kawasan di Jabodetabek masih mengalami banjir.

Seperti posko pengungsi dan perumahan warga di kawasan Pondok Gede Permai dan Tambun Selatan, di wilayah Bekasi, Jawa Barat, hingga Rabu kemarin, (8/1/2020), masih digenangi banjir.

Di perumahan Pondok Gede Permai misalnya, ketinggian banjir masih sekitar sebetis orang dewasa.

Genangan air bercampur sampah dan lumpur masih terlihat di sepanjang jalan menuju perumahan warga.

Sebagian warga memilih mengungsi ke tempat saudaranya atau ke lokasi yang lebih aman dengan akses jalan yang lebih lancar.

Tetapi sebagian warga memilih bertahan tinggal di posko pengungsi agar lebih dekat dengan rumah masing-masing.

Baca: Lewat PROPER, Pemerintah Ajak Perusahaan dan Masyarakat Cintai Lingkungan

Baca: Cara Unik Warga Thailand Gantikan Kantong Plastik, Pakai Koper hingga Ember

Baca: BMKG: Prakiraan Cuaca Wilayah Jabodetabek Periode 8-12 Januari 2020, Waspada Potensi Hujan Lebat

Mereka sesekali dapat pulang ke rumahnya untuk membersihkan sisa-sisa banjir di dalam rumah dan di jalanan depan rumah mereka.

Sebuah komunitas yang mengusung visi mengelola sampah plastik untuk menyelamatkan lingkungan, yaitu #KomunitasPlastikuntukKebaikan (KPUK), hari Rabu, (08/01/2020) mendatangi korban banjir di wilayah Pondok Gede Permai, dan Tambun Selatan, untuk memberikan bantuan air minum kemasan.

Selain mendatangi posko pengungsi, tim #komunitasplastikuntukkebaikan yang beranggotakan Rusmarnie Rusli, Arif Hidayat dan Yuli Supriati, juga mendatangi rumah warga dan membagikan air mineral.

Di Pondok Gede Permai tim #komunitasplastikuntukkebaikan bertemu dengan Erick, seorang relawan yang juga koordinator wilayah RT 08 RW 08. Ia mengantar tim berkeliling mengunjungi warga.

“Pada saat banjir datang di awal tahun 2020 ketinggian banjir sekitar 6 sampai 7 meter, atau setinggi atap rumah warga. Hari ini banjir tinggal sebetis orang dewasa, tapi genangan air masih dipenuhi sampah dan lumpur,” kata Erick.

Baca: Mengatasi Banjir, KLHK Lakukan Rehabilitasi Hingga Penegakan Hukum

Baca: Komunitas Kijang Retro Salurkan Bantuan ke Korban Banjir dan Longsor di Jakarta dan Bogor

Baca: UMKM Korban Banjir Dijanjikan Bantuan Tambahan Modal

Dua hari sebelumnya, pada Senin (06/01/2020), #komunitasplastikuntukkebaikan, yang diwakili Aditya, Samikun dan Surya, juga mengirimkan bantuan air mineral dan pakaian bekas kepada korban banjir bandang dan longsor di Cigudeg, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Bencana alam telah meluluh lantakkan daerah yang berada di kawasan perbukitan itu.

Data sementara, banjir bandang dan longsor mengakibatkan 766 unit rumah rusak, 6 orang meninggal dunia, 3 orang hilang dan 34 orang terluka.

Di lokasi posko utama bencana alam di Sukajaya, Bogor, tim #komunitasplastikuntukkebaikan diterima para relawan yang selama berhari-hari telah bekerja menyalurkan bantuan kepada pengungsi.

Asep, salah seorang relawan, menyatakan saat ini kondisi para pengungsi sudah mulai kelelahan, dan ada beberapa yang sakit.

Ia menyampaikan sudah banyak bantuan berdatangan ke posko utama bencana alam di Sukajaya.

Baca: Hinpo Diskon Pembelian Suku Cadang untuk Truk dan Bus yang Terendam Banjir

Baca: Banjir Jakarta, Update BNPB Sebut Tak Ada Genangan Air di Jabodetabek, tapi Jumlah Pengungsi Naik

Baca: Prakiraan Cuaca Jabodetabek dan 33 Kota, Kamis 9 Januari 2020: Waspada Sejumlah Wilayah Hujan Petir

“Hanya saja, ada bantuan yang terlupakan, yaitu pakaian dalam wanita dan pria, bumbu dapur dan susu bayi. Kami mengharapkan komunitas yang akan memberikan bantuan dapat mengutamakan bantuan pakaian dalam, bumbu dapur dan susu bayi tersebut,” ujarnya.

Sedangkan bantuan pertama kali yang diberikan tim #komunitasplastikuntukkebaikan paska banjir awal tahun ini, adalah kepada para pengungsi di wilayah Ciledug Indah, Tangerang, Jumat, (03/01/2020).

Athika Fauzyah, anggota #komunitasplastikuntukkebaikan yang mewakili komunitas saat memberikan bantuan kepada koordinator posko di Ciledug Indah, mengatakan prihatin dengan bencana banjir yang melanda Jabodetabek.

“Semoga kita memetik pelajaran untuk menjaga lingkungan dengan mengelola sampah lebih baik lagi,” ujarnya.

Paska banjir yang melanda Jabodetabek, masyarakat memang rentan terhadap penyakit.

Untuk itu diperlukan makanan dan minuman yang higienis dan praktis, sebagai solusi bagi kebutuhan air minum para warga terdampak banjir.

Rusmarnie Rusli menyatakan, kondisi warga di posko pengungsi sangat membutuhkan air bersih, terutama air minum yang higienis, agar bisa tetap menjaga kebugaran dan kesehatan mereka selama di posko pengungsian.

Selain higienis, mereka membutuhkan makanan dan minuman yang praktis agar dapat langsung digunakan memenuhi kebutuhan.

“Air mineral, selain aman dan higienis juga sangat praktis untuk kebutuhan para pengungsi,” tambah Rusmarnie.

Pakar Polimer Institut Teknologi Bandung, DR Ahmad Zainal Abidin, sepakat bahwa pada saat terjadi bencana, kebutuhan akan air botol kemasan plastik merupakan pilihan terbaik sebagai sumber hidrasi.

Menurut Ahmad, kemasan plastik PET menunjukkan keunggulan dalam melindungi kualitas air minum kemasan yang sangat dibutuhkan pada saat bencana termasuk bencana banjir.

“Air mineral menggunakan kemasan yang baik karena telah menerapkan standar produksi yang ketat. Sehingga dari kualitas bisa dipastikan aman,” tegas Ahmad.

Selain higienis, air mineral juga sangat praktis karena dapat langsung digunakan para pengungsi tanpa harus memasak air minum terlebih dahulu, atau menggunakan gelas dan tumbler yang harus dicuci disaat air bersih sulit untuk didapat.

#KomunitasPlastikUntukKebaikan sendiri adalah sebuah komunitas yang mengusung visi membantu pemerintah, membudayakan pengelolaan sampah plastik secara dini, dimulai dari diri sendiri dan dari rumah.

Plastik bukan musuh yang harus dihindari tapi dikelola dengan baik sampahnya, karena sampah plastik dapat didaur ulang dan memiliki nilai ekonomi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved