Banjir di Jakarta
PDIP: Pencegahan dan Pengendalian Banjir Menentukan Kualitas Kepemimpinan Daerah
Banjir di Jakarta tidak bisa juga dibelokkan akar persoalannya dengan menyalahkan hulu sungai.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan menilai, banjir di Ibukota Jakarta merupakan cermin rusaknya tata kelola lingkungan.
Memelajari kepemimpinan Jokowi, Ahok, Djarot Syaiful Hidayat, ketika menjadi Gubernur DKI, juga kepemimpinan Tri Rismaharini Walikota Surabaya, Hendrar Prihadi atau Hendi Walikota Semarang, maka persoalan pencegahan dan pengendalian banjir itu merupakan ukuran kualitas kepemimpinan kepala daerah.
“Kota Surabaya, dan bahkan Kota Semarang secara topografis tidak jauh beda dengan Jakarta juga menghadapi ancaman karena menaiknya muka air laut. Demikian halnya Kota Surabaya tidak kalah kompleks," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/1/2020).
Baca: Banjir dan Longsor di Jabodetabek, Jumlah Pengungsi Capai 173 Ribu Jiwa, Kota Depok Paling Terdampak
"Namun melalui program komprehensif, terarah, fokus, dan pemimpinnya memahami persoalan lapangan, maka 'direction' yang diberikan sangat jelas: pencegahan banjir. Kedua kota besar tersebut terbukti efektif mengendalikan dan mencegah banjir," tambahnya.
Maka dari itu, Hasto mengatakan, apa yang terjadi di Jakarta tidak bisa diatasi dengan membagi nasi bungkus ketika banjir.
Banjir di Jakarta tidak bisa juga dibelokkan akar persoalannya dengan menyalahkan hulu sungai.
Namun, lanjut Hasto, banjir merupakan persoalan kepemimpinan dan manajemen.
"Pernyataan selebar apapun sungai di Jakarta, selama air dari selatan dibiarkan bebas mengalir ke daerah pesisir termasuk Jakarta, bukanlah pernyataan yang bijak, dan cenderung cuci tangan," ucap Hasto.
Baca: Ketika Menteri Basuki Hadimuljono Ditantang Anies Baswedan: Saya Tidak Dididik untuk Debat
Hasto juga menyebut, Rakernas I Partai secara khusus akan menaruh perhatian pada persoalan tersebut sehingga lahirlah kebijakan komprehensif Partai di dalam mencegah dan mengendalikan banjir untuk dijalankan bagi seluruh kepala daerah dari PDI Perjuangan.
Sementara itu, Hasto juga mengatakan, PDIP melalui Badan Penanggulangan Bencana Partai (Baguna) telah bergerak cepat melakukan evakuasi dan bantuan ke rakyat.
Tidak hanya itu, dapur umum di DKI, Bekasi, dan Bogor serta beberapa daerah lain langsung didirikan.
Baca: Banjir Genangi Jakarta, Anies Baswedan: Anak-Anak Senang dan Suka Berenang
“Partai hadir dengan seluruh nilai-nilai kemanusiaan. Ribka Ciptaning, Sadar Restu, Max Rulland dan Adi Wijaya memimpin langsung program kemanusiaan tersebut. Kemampuan salah satu dapur umum di DPD PDI Perjuangan DKI bisa memberikan makanan sehat dan bergizi minimum 3500 nasi kotak per hari," ungkap Hasto.
"Aksi kemanusiaan ini untuk rakyat kecil tanpa membeda-bedakan pilihan politiknya," jelasnya.