Banjir di Jakarta
Ahok Sampaikan Duka Cita atas Korban Jiwa Akibat Banjir di Jakarta, dan Imbau Warga Selalu Waspada
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyampaikan duka cita atas korban jiwa dalam peristiwa banjir di Jakarta dan sekitarnya.
TRIBUNNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyampaikan duka cita atas korban jiwa dalam peristiwa banjir di Jakarta dan sekitarnya.
Hal itu ia sampaikan dalam cuitan terakhirnya dalam akun Twitter @basuki_btp, Jumat (3/1/2020).
Ahok juga mengimbau warga yang tingga di daerah aliran sungai (DAS), agar selalu waspada menghadapi kemungkinan banjir susulan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap agar banjir ini segera terselesaikan, dan semua kembali baik seperti sebelumnya.
"Turut berduka cita atas korban-korban meninggal #banjir2020 di Jakarta dan sekitarnya."
"Untuk warga yang tinggal di DAS, agar selalu waspada."
"Semoga bencana banjir ini cepat berlalu dan kondisi pulih kembali," tulis Ahok dalam akun Twitter pribadinya.
Saat hari pertama banjir pada Rabu (1/1/2020), Ahok juga me-retweet cuitan tentang bantuan dapur umum dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang diposting oleh akun @imadya.
Dapur umum yang terletak di kawasan Tebet Raya, Jakarta Selatan, itu ditujukan bagi para pengungsi banjir.
"Dapur umum Baguna dari DPD PDI Perjuangan ready ada di Tebet Raya no 46, Jaksel untuk warga pengungsi banjir."
"Darimanapun bisa ambil kesini. Btw makanan Baguna ini selain bersih juga enak banget apalagi sambelnya."
"Awalnya saya gak pernah cobain, habis nyoba ketagihan," tulis akun @imadya, Rabu (1/1/2020).
Diberitakan Kompas.com, ketika Ahok menjadi pasangan Jokowi saat memimpin DKI Jakarta pada 2012 lalu, pernah melakukan upaya mengurangi dampak banjir.
Upaya itu di antaranya dengan pelebaran dan pengerukan kali, sungai, waduk, menggunakan alat berat.
Sementara, saat Ahok menggantikan Jokowi, dia menambahkan beberapa upaya penanganan.
Selain menyiagakan tanggul pencegah banjir, juga menyiagakan beberapa pompa untuk mengalirkan air sebelum banjir datang.

Dikutip dari data BPBD Jakarta, ada tren penurunan wilayah terdampak dan titik banjir dari 2014 hingga 2017.
Angka wilayah kelurahan terdampak pada 2014 sebanyak 132 kelurahan, kemudian berturut-turut pada 2015 (139 kelurahan); 2016 (117); 2017 (113), dan 2018 (63).
Sementara, titik banjir sebanyak 688 RW di 2014, sempat naik 702 di 2015, dan turun menjadi 460 di 2016, 375 RW di 2017, dan 217 di 2018.
Jumlah pengungsi pada 2014 (167.727 orang); 2015 (45.813 orang); 2016 (7.760 orang); 2017 (9100 orang), dan 2018 (15.627 orang).

Jokowi Sebut Banjir di Jabodetabek karena Kerusakan Ekologi
Sebelumnya, mengenai banjir yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya ini, Presiden Jokowi menyebut karena kerusakan ekologi dan kesalahan yang dibuat manusia.
Sehingga Jokowi meminta semua pihak bekerja sama menangani masalah banjir ini.
Ia mengimbau pemerintah pusat sampai kota ikut membantu menangani permasalahan banjir ini.
"Ini harus dikerjakan bersama-sama. Pemerintah pusat, Pemprov, pemerintah kabupaten dan kota semuanya bekerja sama dalam menangani ini," ujar Jokowi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020), dikutip dari Kompas.com.
Jokowi mengatakan, karena perbuatan membuang sampah tidak pada tempatnya dan lainnya, peristiwa banjir ini bisa terjadi.
"Karena ada yang disebabkan kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada, tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana. Banyak hal," jelas Jokowi.
Ia meminta pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan pemerintah kabupaten di Jabodetabek bekerja sama dengan pemerintah pusat menangani permasalahan banjir.
Namun, untuk saat ini, Presiden meminta proses evakuasi didahulukan.
Jokowi berharap semua warga bisa selamat dan aman.
Sehingga, untuk masalah insfratruktur akibat banjir dan lainnya ditangani setelah proses evakuasi.
"Yang terpenting saat kejadian saat ini adalah evakuasi korban, keselamatan, dan keamanan masyarakat harus didahulukan," ungkap Jokowi.
"Nanti urusan penanganan banjir secara infrastruktur, akan kami kerjakan setelah penanganan evakuasi selesai," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Rizal Setyo Nugroho/Rakhmat Nur Hakim)