Banjir di Jakarta
Kodam Jaya Kerahkan 900 Personel dan Alat Evakuasi Bantu Warga Terdampak Banjir di Jabodetabek
Kodam Jaya mengerahkan 900 personelnya untuk membantu warga korban terdampak banjir di Jabodetabek
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kodam Jaya mengerahkan 900 personelnya untuk membantu warga korban terdampak banjir di Jabodetabek sejak Rabu (1/1/2020).
Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Czi Zulhadrie S Mara mengatakan 900 personel tersebut belum termasuk dengan bintara pembina desa (Babinsa) yang ditempatkan di setiap kelurahan.
Ia mengatakan, mereka akan bertugas hingga banjir telah benar-benar hilang.
"Sebanyak 900 orang pasukan evakuasi diluar dari bintara pembina desa yang ada disetiap kelurahan," kata Zulhadrie ketika dihubungi Tribunnews.com pada Kamis (2/1/2020).
Baca: Banjir di Jakarta Aktivitas Lumpuh, Pengusaha pun Mengeluh
Selain itu, Zulhadrie mengatakan Kodam Jaya juga menyerahkan sejumlah alat evakuasi mulai dari perahu karet, truk, hingga ambulan.
Ia mengatakan, alat berat dari Kodam Jaya belum dikerahkan karena belum menjadi prioritas.
"Alat evakuasi yang juga dikerahkan antara lain truk, perahu karet LCR, tali tambang, pelampung, tenda, dapur lapangan, peralatan kesehatan dan ambulan," kata Zulhadrie.
Selain itu, hingga kini ia mengatakan belum ada fasilitas militer di bawah kewenangan Kodam Jaya yang terdampak banjir.
Diberitakan sebelumnya Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Kapuadatinkom BNPB) Agus Wibowo menyatakan Kota Bekasi sebagai wilayah paling terdampak banjir di awal tahun 2020.
Baca: Pasca Bencana Banjir, Warga Khawatirkan Munculnya Ular
Berdasarkan pantauan BNPB, dari 169 titik banjir di seluruh wilayah Jabodetabek dan Banten, terdapat 53 titik banjir yang berada di Kota Bekasi.
Agus mengatakan, dari 53 titik di Kota Bekasi tersebut ketinggian genangan air tertinggi berada di ketinggian 2,5 meter.
"Kedalaman banjir tertinggi sebesar 2,5 meter terjadi di Perum Beta Lestari, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi. Sedangkan genangan dengan kedalaman 1 - 2 m terdapat 49 titik lainnya," kata Agus ketika dikonfirmasi Tribunnews.com pada Rabu (1/1/2020).
Baca: Menkes Terawan Termangu Lihat Jejeran Kendaraan Dalam Kondisi Memprihatinkan
Selain itu, ia mengatakan titik banjir terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat 97 titik, DKI Jakarta 63 titik dan Banten sembilan titik.
Di Provinsi Banten terdapat sembilan titik dengan rincian Kota Tangerang 3 titik dan Tangerang Selatan 6 titik.
Baca: Banjir Rendam Wilayah Kemang, Bar Ini Sampai Rugi Ratusan Juta Rupiah
Sesangkan 63 titik di DKI Jakarta terdapat di Jakarta Barat tujuh titik, Jakarta Pusat dua titik, Jakarta Selatab 39 titik, Jakarta Timur 13 titik, dan Jakarta Utara dua titik.
"Sedangkan di Jawa Barat mempunyai 97 titik banjir dengan rincian Kabupaten Bekasi 32 titik, Kota Bekasi 53 titik dan Kabupaten Bogor 12 titik. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa wilayah yang paling terdampak banjir adalah Kota Bekasi yakni 53 titik, Jakarta Selatan 39 titik, Kabupaten Bekasi 32 titik, dan Jakarta Timur 13 titik," kata Agus.