Penipuan Berkedok Rekrutmen PT KAI, Polisi: Pelaku Memberi ID Card Palsu

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan sejumlah cara yang dilakukan FTS dan IL ketika memperdayai para korbannya.

Apa yang diungkapkan Yusri ini menyusul pengungkapan kasus penipuan berkedok rekrutmen PT KAI oleh pihak kepolisian.

Baca: Kasus Pembunuhan Mahasiswi Bengkulu: Tersangka Dendam dan Sempat Ingin Bunuh Diri

Yusri mengatakan kedua pelaku mulanya mencatut nama tiga pejabat aktif PT KAI.

Bahkan pelaku juga melampirkan foto ketiga pejabat tersebut dalam sebuah grup WA guna meyakinkan para calon korbannya.

"Dicatut namanya berbeda-beda agar meyakinkan korban. FTS mencatut tiga nama dengan tiga HP dan nomor yang berbeda. Korban dijanjikan masuk PT KAI dapat jabatan tanpa tes," tutur Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2019).

Kemudian, pelaku mengajak para calon korban ke stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mengisi sebuah formulir kelulusan yang ternyata palsu.

"Mereka dibawa para pelaku ke stasiun Gambir untuk mengisi sebuah formulir yang menyatakan bahwa mereka diterima di PT KAI tanpa tes," ujarnya.

Lebih lanjut, ternyata pelaku juga memberikan baju dinas dan ID card palsu kepada para korban.

Baca: Polisi Ringkus Dua Tersangka Penipuan Berkedok Rekrutmen Pegawai PT KAI

Menurut keterangan Yusri, hal tersebut bertujuan untuk meyakinkan para korban bahwa mereka telah diterima di PT KAI.

"Itu untuk meyakinkan para korban yang rata-rata lulusan S1. Para korban yang dibawa ke stasiun Gambir juga diberikan ID palsu milik PT KAI oleh pelaku," tutur Yusri Yunus.