Ular Sanca 'Mampir' ke Sekolah di Pejaten Timur, Seorang Pekerja Bangunan Evakuasi Pakai Jaket
Kepala Tata Usaha MTS Negeri 23 Pejaten Timur, Laila, mengatakan ular sanca memiliki panjang sekitar tiga meter
Selain menggigit, ular kobra juga bisa menyembur. Apabila terkena semburannya, jangan pernah menggosoknya.
"Bisa ular bisa memancar dari jarak dua meter, jika terkena mata jangan dikucek tapi basuh pada air yang mengalir. Karena bisa ular dalam hitungan detik bisa mengkristal," beber Elang.
4. Mencegah munculnya ular

Menjaga lingkungan rumah tetap bersih dan jauh dari tumpukan sampah, merupakan hal penting untuk mencegah kemunculan ular.
Selain itu, masyrakat juga bisa menutup lubang-lubanh tikus yang ada di lingkungan sekitar.
Lubang-lubang seperti saluran air hingga selokan, juga bisa menjadi jalur masuknya ular.
Antisipasinya, adalah dengan menutup lubann terzebut menggunakan kawat besi atau baja, yang tak mudah dijebol binatang seperti tikus.
• Persebaya Surabaya Siap Beri Perlawanan saat Hadapi Persija Jakarta di SUGBK
• Tak Perlu ke Jepang, Berbagai Menu Otentik dari Osaka Bisa Kamu Nikmati di Sini
Beberapa kejadian ular ditemukan berada di plafon rumah warga. Untuk mencegah hal itu terjadi, rutin memotong ranting atau dahan pohon menjadi satu diantara sejumlah hal yang musti dilakukan.
Terakhir, Elang mengatakan bahwa pemangsa ular adalah biawak, oleh sebab itu ia menghimbau apabila menemukam biawak agar tidak membunuhnya.
"Biawak suka makan anak ular, biawak tidak menggigi dan tidak berbahaya untuk manusia. Jadi, kalo ada biawak jangan dibunuh, karena membantu untuk menjaga dari ular," pungkasnya.
Penulis: Annas Furqon Hakim
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Bermodal Jaket, Pekerja Bangunan Evakuasi Ular Sanca di Atap Sekolah Pejaten Timur