Kamis, 2 Oktober 2025

Pengakuan Pelaku Persekusi 2 Anggota Banser NU: Awalnya Saya Emosi Lihat Seragam Loreng Tentara

Pelaku persekusi 2 anggota Banser NU berinisial HA (tengah) saat mengakui perbuatannya di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2019).

Editor: bunga pradipta p
Wartakotalive/Rizki Amana
Pelaku persekusi 2 anggota Banser NU berinisial HA (tengah) saat mengakui perbuatannya di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Barisan Ansor Serbaguna Nadhlatul Ulama di Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Jakarta Selatan mengaku tak tahu kalau dua orang itu anggota Banser NU.

Pelaku berinisial HA mengaku, emosinya itu tersulut setelah melihat kostum loreng yang digunakan korban saat bersenggolan kendaraan dengan dirinya.

"Karena pakaiannya loreng, dikiranya tentara. Pelaku sempat takut.

Tapi saat lihat (bukan tentara), dia jadi berani. Makanya dia melakukan itu," kata Kapolrestro Jakarta Selatan Kombes Bastoni Purnama dalam konferensi persnya di Polres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Kamis (12/12/2019).

Bastoni menuturkan, pelaku turut melimpahkan emosinya dengan menghina maupun merekam video melalui handphone pribadinya.

Adapun video tersebut langsung diunggah pelaku sendiri ke grup whatsapp yang terdapat di handphone.

"Pelaku ingin menunjukan saja kekesalannya kepada korban. Pelaku sempat menyebarkan ke grup WA pelaku sehingga dari grup WA tersebut viral di sosial media (sosmed)," jelasnya.

Bastoni memastikan HA tidak tergabung dalam kelompok atau organisasi masyarakat (ormas) tertentu.

Sebelumnya, Ketua Pengurus Pusat GP Ansor, Saiful Rahmat Dasuki, menjelaskan kejadian itu berawal ketika dua anggota Banser hendak menghadiri acara Maulid di Cipadu, Tangerang Selatan.

Keduanya, yakni Eko dan Wildan, berangkat dari Depok dengan melewati Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama.

Halaman Selanjutnya>>>>>

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved