Selasa, 7 Oktober 2025

Riri Khariroh: Bulan Ramadan Momen yang Tepat Menahan Diri Dari Ujaran Kebencian

Ujaran kebencian dapat melahirkan kekerasan, intoleransi, fitnah maupun hoax. Karena dari kebencian ini pula yang menjadi akar dari sikap dan tindakan

Editor: Toni Bramantoro
ist
Riri Khariroh 

“Saya juga sampaikan di lingkungan saya bahwa  kebutuhan kita (perempuan) itu apa sih kalau bukan bisa hidup nyaman, anak-anak kita bisa sekolah dengan baik, dengan suami kita juga rukun. Kan kebutuhan kita itu. Ngapain kita saling mencaci-maki satu sama lain,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut wanita kelahiran Rembang, 5 Desember ini juga meminta kepada kaum prempuan untuk bisa menjadi garda dalam menangkal radikalisme di lingkungan keluarga. Kareana peran perempuan di dalam keluarga mau tidak mau sangat sentral.

Hal ini dikarenakan perempuan secara biologis melahirkan dan juga lebih dekat ke anak. Oleh karenanya peran-peran itu pasti lebih mudah bagi perempuan misalnya untuk melihat perilaku anaknya yang mungkin berubah karena terpapar paham radikal sehingga perempuan ini bisa melakukan deteksi dini.

“Karena perempuan adalah ibu dari anak tersebut tentunya memiliki sensitifitas untuk melakukan deteksi dini terhadap misalnya anak-anak yang terpapar. Makanya beberapa pelaku terorisme itu kemudian menjadi disengage dari terorisme itu karena faktor ibunya atau faktor istrinya. Karena ibu atau istrinya inu bisa mempengaruhi anak ataupun suami itu untuk keluar dari jaringan terorisme,” jelasnya.

Untuk itu dirinya juga meminta kepada kaum perempuan untuk bisa menjadi motor penggerak jihad kedamaian di lingkungan keluarga itu. Karena di keluarga inilah sebenarnya nilai-nilai toleransi lalu kemudian bagaimana relasi antara laki-laki dan perempuan itu dibangun.

Oleh karenanya dirinya juga berharap kepada lembaga pemerintah seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan juga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (KemnPPPA) untuk dapat membuat program dan memprromosikan seperti Jihad untuk menciptakan Kedamaian di dalam keluarga ataupun di dalam masyarakat.

“Karena bagaimana masyarakatnya bisa damai kalau kaluarganya tidak damai. Jadi keluarga ini menjadi elemen paling kecil di masyarakat untuk bisa menciptakan kedamaian di dalam masyarakat yang lebih besar. Saya kira ini menjadi sangat penting bagi BNPT dan Kementeraian lain t untuk program-program terkait dengan keluarga,” ujarnya.

Bahkan pihaknya bersama jajaran Komnas Perempuan akhir-akhir ini sangat syok melihat ada kaum perempuan meledakkan diri bersama anaknya. Tentunya perlu adanya program yang terkait dengan intervensi keluarga agar dapat menciptakan pemimpin-pemimpin perempuan untuk menjadi agen-agen penggerak perdamaian. 

“Itu sangat penting sekali agar tidak semakin banyak perempuan dan juga anak-anak yang kemudian karena propaganda atau indoktrinasi lalu direkrut untuk kepoentingan terorisme,” kata wanita yang pernah aktif membuat program peningkatan representasi bagi kaum perempuan untuk parlemen di Indonesia ini.    

Oleh karena itu menurutnya, di bulan Ramadan inilah saatnya kita semua merefleksikan bahwa apa yang kita lakukan kemarin itu di Pilpres dengan menyebarkan ujaran kebencian ataupun hoax bukanlah suatu yang baik.

“Alhamdulillah usai Pilpres kemarin segera masuk bulan Ramadan. Saya kira saatnya sekarang ini merefleksikan diri kita masing-masing agar kita menjadi lebih baik dalam menjaga perdamaian dan tali persaudaraan dengan yang lainnya,” tutur Riri mengakhiri.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved