Pemilu 2019
Jokowi Influencer Meet Up, Medsos jadi Sumber Informasi Caleg atau Capres
Bahroji, politic content creator dalam kesempatan itu mengungkapkan saat ini karakteristik tema politik harus menyesuaikan dengan media sosial.
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG-Peran influencer, sebutan orang-orang yang berpengaruh di dunia maya sangatlah penting dalam menyampaikan pesan-pesan atau gagasan. Influencer umumnya memiliki jumlah pengikut atau pembaca yang banyak.
Influencer diharapakan punya peran aktif mensukseskan kontestasi pemilu serentak 2019 yang akan memilih calon wakil rakyat, DPD dan Presiden 17 April nanti. Hal ini disampaikan politisi PDI Perjuangan, Rano Karno di acara Jokowi Influencer Meet Up, di Kota Tangerang, Jumat (12/4/2019) kemarin.
Rano menambahkan kemajuan digital juga menjadi peluang bagi para influencer untuk menjadi content creator (Pembuat Isi).
“Tidak hanya menyebar namun juga ikut dalam membuat kontenya sehingga bisa menambahkan keuntungan ekonomi. Sudah banyak contohnya yang sukses dan mendapatkan penghasilan dari Youtuber,” kata Doel, sapaan Rano Karno.
Bang Doel mengutarakan kemajuan smartphone juga menggeser karakteristik masyarakat yang tadinya nonto televisi namun saat ini pindah hanya dengan meliat smartphone yang bisa digenggam.
“Saya sederhanakan misalnya dalam dunia perfilman. Saat ini kita harus berpikir untuk content smartphone karena inilah massanya. Bukan seperti masa saya SMP atau SMA,” kata Rano.
Bahroji, politic content creator dalam kesempatan itu mengungkapkan saat ini karakteristik tema politik harus menyesuaikan dengan media sosial.
“Karena disana target atau sasarannya. Jadi seorang pembuat konten politik harus tahu bahwa yang dia hadapi saat ini bukan lagi layar kotak televisi yang timinngya terbatas, tapi smartphone yang setiap saat digenggaman masyarakat,” ungkapnya.
Baca: Harta Sandiaga Rp 5 Triliun, Prabowo Rp 1,9 Triliun, Jokowi Rp 50 Miliar, Maruf Amin Rp 11 Miliar
Kreativitas dan inovasi kontent menjadi senjata untuk menarik khalayak warga internet atau warga internet. “Terlebih saat ini, warganet yang didominasi anak-anak muda apriori dengan politik. Setiap postingan politik malah sedikiti yang ngelike,” ungkapnya.
Keberadaan media digital harus menjadi alat untuk mendapatkan referensi calon legeslatif yang akan mewakili kita. “Memang kalau kita saksikan saat ini medsos kita masih banyak dipenuhi oleh promo wajah calon dibandingkan dengan gagasannya,” kata dia.
Baca: Peringatan Dini Gelombang Tinggi hingga 4 Meter 13-16 April 2019, Angin Kencang di Laut Arafuru
Ia menyebut, Jokowi adalah sosok content creator dan influencer yang piawai. “Semenjak kemunculan beliau sebagai calon gubernur hingga saat ini, postingan-postingan pak Jokowi banyak yang menginspiratif dan tidak formalistik. Sehingga karena kontennya yang inspiratif itu banyak orang ngeshare,” ujarnya.