Demi Marayakan Malam Natal Bersama Istri, Aditya Rela Merogoh Kocek Lebih Dalam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aditya (26) tampak santai duduk di kursi tunggu lobi utara Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (24/12/2018) pagi sembari menunggu keretanya datang. Sambil bersender ia melakukan ‘video call’ melalui ponselnya dengan seorang perempuan.

“Itu istri saya,” ucapnya kepada Tribunnews.com.

Pria yang bekerja di selah satu perusahaan swasta di Jakarta Barat itu mengaku momen mudik di Hari Raya Natal tahun 2018 ini sudah lama ditunggunya.

Bahkan demi bisa merayakan Natal di rumah ia rela merogoh kocek lebih dalam dari biasanya untuk membeli tiket kereta api.

Aturan dari perusahaannya pun memaksa dirinya baru bisa mudik H-1 Natal.

“Saya pilih pagi supaya nanti malam bisa mengikuti ibadah misa bersama istri dan keluarga, saya juga kemarin Minggu masih masuk kerja sehingga sekarang baru bisa pulang,” terangnya.

Ia mengaku membeli tiket kereta api Gajah Wong jurusan Lempuyangan, Yogyakarta dengan harga Rp 310 ribu.

Harga itu hampir dua kali lipat dibandingkan hari biasa yang harganya berada di antara Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu.

Tapi Aditya tak mempermasalahkan karena permintaan pasti meningkat saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

“Ya memang seperti itu biasanya, lagipula masih lebih murah naik kereta daripada naik pesawat,” ungkapnya.

Di akhir percakapan ia menegaskan bahwa sejatinya merantau juga bagian dari usaha untuk kembali ke pangkuan keluarga, istri serta kerabat tercinta.

“Kita kerja keras juga untuk pulang kampung, ketemu keluarga, ketemu istri, ketemu saudara dan teman, kembali jalin silaturahmi,” pungkasnya.

Sebelumnya PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat 46.573 penumpang berangkat dari Stasiun Gambir dan Stasiun Senen menuju berbagai daerah di Pulau Jawa pada Mingguu (23/12/2018) kemarin.

PT KAI sendiri memprediksi puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru terjadi tanggal 22-23 Desember 2018.