Ratusan Kilogram Buah Asal Thailand Teridentifikasi Mengandung Serangga Berbahaya
"Kita lakukan rearing di laboratorium, dan setelah diidentifikasi salah satu serangganya adalah lalat buah berjenis Bactrocera correcta pada jambu air
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang menahan ratusan kilogram buah-buahan busuk dan mengandung hewan ganas.
Buah-buahan asal Thailand tersebut mengandung lalat buah yang ganas dan mematikan.
Kepala Bidang Karantina Tumbuhan BBKP Bandara Soekarno-Hatta, Maman Suparman menjelaskan, pihaknya mengamankan sebanyak 630 kilogram Syzygium samarangense var atau jambu air dan sebanyak 180 kilogram buah Long Kong (Lansium parasiticum).
Baca: Pencuri Sepeda Motor Diringkus Pelajar Setelah Modusnya Terendus Korban
"Pemasukan ratusan kilogram buah tersebut diketahui lewat jalur legal, karena dilengkapi phytosanitary certificate atau sertifikat kesehatan karantina tumbuhan dari otoritas negara Thailand," jelas Maman di area Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (27/7/2018).
Ia melanjutkan, walau dilengkapi sertifikat kesehatan karantina tumbuhan dari negara asalnya, petugas BBKP Bandara Internasional Soekarno-Hatta tetap melakukan pemeriksaan fisik.
Alhasil, kata Maman, ternyata kondisi buah sudah dalam kondisi busuk dan teridentifikasi membawa serangga hidup.
Baca: Nenek Sebatang Kara Ditemukan Telah Meninggal Sekitar 3 Hari Lalu, Diduga Sakit Darah Tinggi
"Kita lakukan rearing di laboratorium, dan setelah diidentifikasi salah satu serangganya adalah lalat buah berjenis Bactrocera correcta pada jambu air," ungkap Maman.
Saat ini ratusan kilogram buah impor berbahaya itu diamankan dan berada dalam pengawasan petugas BBKP Bandara Soekarno-Hatta.
Semuanya, lanjut Maman, disimpan di dalam ruang pendingin dan diisolasi, dijaga agar hama berupa lalat buah dan larva ini tidak kontak dengan udara luar dan menyebar di kawasan Indonesia.
"Selain mengandung jenis lalat buah rakus, Bactrocera correcta komoditas impor yang telah busuk ini juga mengandung Bactrocera dorsalis complex pada jambu air dan kutu putih Pseudococcus baliteus pada long kong," kata Maman.
Baca: Ada Titik Terang dalam Kasus Pembunuhan di Villa Kapuk Mas, Polisi Duga Pelaku Orang Dekat
Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Badan Karantina Pertanian, Dr. Antarjo Dikin mengatakan, pihaknya telah mengajukan pengaduan ke Thailand dan mengirimkan Notification of Non Compliance (NNC).
"Kami berharap kejadian ini tidak terulang kembali. Buah yang telah tersertifikasi, namun karena kurang telitinya negara pengekspor masih mengandung hama. Karantina memeriksa ulang setiap produk pertanian impor guna kehati-hatian keamanan pangan negara. Kami telah ajukan complain," kata Antarjo.
Dirinya menyebut, ratusan kilogram buah asal Thailand tersebut segera dimusnahkan.
"Pemusnahan komoditas berbahaya ini segera dilaksanakan dengan cara pembakaran dengan suhu tinggi di incenerator guna menjamin lalat buah, larva dan kutu yang sangat membahayakan pertamanan dan juga kesehatan masyarakat kita dapat benar-benar musnah," jelas dia.
Berita ini sudah tayang di wartakotalive.com dengan judul: Ratusan Kilogram Buah Asal Thailand Mengandung Serangga Ganas Ditemukan di Bandara Soekarno-Hatta