Kekhawatiran Anak Pensiunan TNI Sebelum Tahu Ayahnya Tewas Ditangan Perampok

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tisa, anak bungsu Hunaedi pensiunan TNI AL yang tewas bersimpah darah oleh diduga pelaku perampokan mengaku masih bertemu dengan ayahnya 7 jam sebelum kejadian.

Hal ini diungkapkan langsung oleh dirinya saat ditemui TribunJakarta.com usai pemakaman Hunaedi, di Jalan Kayu Manis, Pondok Labu Jakarta selatan (6/4/2018).

"Kamis siang, terakhir ketemu bapak, sebelum kejadian sekitar jam setengah dua belas siang," kata Tisa.

Baca: Selain Kuasai Lingkungan, Kapolres Duga Pelaku Dibantu Orang Sebelum Rampok Rumah Pensiunan TNI AL

Hunaedi tewas akibat luka tusukan yang dilakukan oleh seseorang tak dikenal di rumahnya pada kamis malam sekitar pukul 19.00 WIB.

Menurut Tisa, siang itu ayahnya tak memberikan pesan maupun firasat apapun padanya.

"Biasa saja, bapak tidak bicara apa-apa, dia diam saja, aku cuma bilang pamit pak, aku pulang ya, nanti malam aku mau nginap, tapi diam saja, cuma iya, iya" katanya.

Tisa menjelaskan, kala itu dirinya sedang berkunjung ke rumah orang tuanya tersebut sejak pukul 8.00 WIB.

Namun hingga dirinya pulang, sang ayah tak meninggalkan pesan apapun.

Tisa berencana untuk menginap di rumah orang tuanya tersebut pada malam itu lantaran merasa khawatir karena sebelumnya rumah orang tuanya tersebut juga mengalami kemalingan.

"Rabu itu sebelum kejadian Kamis itu (Perampokan yang menewaskan ayahnya) Ibu tidak lihat pelakunya, uangnya Rp 3,2 juta hilang" kata Tisa.

Baca: Senjata Tajam yang Digunakan Perampok Habisi Nyawa Pensiunan TNI AL Keberadaannya Masih Misteri

Karena kejadian itu, Tisa berencana untuk menginap di rumah orang tuanya pada Kamis malam.

Namun nahas, sebelum dirinya tiba di rumah orang tuanya, Ayahnya sudah tewas ditangan perampok dengan luka tusukan dibagian dada dan perutnya.

"Dari maghribnya saya sempat merasa gelisah, kenapa ya. Tapi ya sudahlah" ungkap Tisa.

 Penulis: Pebby Ade Liana

Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Kegelisahan dan Keinginan Anak Bungsu Untuk Menginap di Rumah Hunaedi, Malamnya Ayahnya Dibunuh