Rabu, 1 Oktober 2025

Inilah Alternatif bagi Pengendara di Bekasi yang Terbentur Aturan Ganjil Genap

Pertama, masyarakat bisa beralih ke angkutan bus dan menitipkan kendaraan di kantong parkir yang disediakan seperti di Mega City, Bekasi Barat.

Tribunnews/JEPRIMA
Sejumlah pengendara saat melintas di pintu masuk gardu Tol Pondok Gede Baru di Jatiwaringin, Jakarta Timur, Jumat (23/2/2018). Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berencana akan menerapkan sistem ganjil-genap kendaraan pribadi di Tol Jakarta-Cikampek mulai dari pintu masuk Tol Bekasi Timur dan Tol Bekasi Barat ke arah Jakarta pada pukul 06.00 - 09.00 Wib, guna mengatasi kemacetan kendaraan saat jam sibuk kerja. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulai 12 Maret warga Bekasi harus mengikuti aturan ganjil genap jika ingin masuk jalan tol.

Pada saat itu, pengendara yang tidak bisa masuk tol Bekasi Barat dan Timur masih punya beberapa jalan alternatif.

Pertama, masyarakat bisa beralih ke angkutan bus dan menitipkan kendaraan di kantong parkir yang disediakan seperti di Mega City, Bekasi Barat.

Kepala Badan Pengelola Trasnportasi Jakarta (BPTJ) Bambang Prihartono biaya parkir yang dikenakan tarif datar yakni sebesar Rp 10.000 asal menunjukkan bus premium yang disediakan BPTJ.

"Kita sudah bicara dengan pihak mal. Sepakat tarif kita minta kalau nanti penumpang pemegang karcis bus premium dia dikenakan tarif flat Rp 10.000. Dari pagi sampai malam," ujar Bambang saat ditemui di Tol Bekasi Barat, Jawa Barat, Senin (5/3/2018).

Bus Premium tersebut memiliki besaran tarif sebesar Rp 20.000 dengan yang memiliki titik keberangkatan dari Summarecon Mall Bekasi (SMB), Mega City menuju Kuningan, Blok M.

Tersedia juga dari Bekasi Timur yang berangkat dari Bekasi Trade Center (BTC) dan LRT City menuju Tebet, Kalideres.

Berkelas premium, bus ini dilengkapi port USB untuk mengisi daya gawai, rak untuk tas, TV LCD, hingga WiFi.

Kemudian pilihan kedua jika ingin tetap menggunakan mobil, masyarakat bisa beralih menggunakan jalan arteri misalnya melewati Jalan Kalimalang.

Namun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyarankan agar menggunakan bus saja karena nantinya juga disediakan jalur khusus agar bus penumpang jalan lebih cepat.

"Di arteri pasti ada kemacetan, tapi enggak macet banget, jadi gini konsepnya itu, kita mengedukasi masyarakat untuk menggunakan angkutan umum bus, kalau macet ya paling enak naik bus," imbau Budi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved