Kamis, 2 Oktober 2025

Mobil Dibawa Kabur Penumpag, Driver Taksi Online Stres Sampai Berat Badan Turun 3 Kg

Seorang pengendara taksi online, Heri Waluyo (44) pusing tujuh keliling, hingga berat badan turun 3 kilogram.

IST
Ilustrasi Pencurian Mobil 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Seorang pengendara taksi online, Heri Waluyo (44) pusing tujuh keliling, hingga berat badan turun 3 kilogram.

Musababnya, mobilnya dibawa kabur penumpang.

Heri mengaku tidak bisa tidur beberapa hari belakangan. Sebab, mobil Toyota Avanza yang baru dicicilnya satu tahun lebih, dibawa kabur seorang penumpang.

Baca: Lulung Marah Gara-gara Ketua DPRD DKI Sebut Tak Ada Paripurna untuk Anies-Sandi

"Tidak tidur, tidak makan, berat badan turun 3 kilogram. Kepikiran terus," ujar Heri di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (18/10/2017).

Saat ditemui wartawan, Heri tengah duduk di depan bangku Gedung Subdit Jatanras Polda Metro Jaya.

Heri hendak melaporkan kejadian itu ke polisi.

Ia menceritakan awal mula mobilnya dibawa kabur.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (29/11/2017) lalu.

Baca: Indonesia Sambut Baik Perdamaian Kelompok Hamas dan Fatah

Ia mendapat pesanan untuk menjemput penumpang di Apartemen Rajawali, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Pesanan masuk atas nama Latif Ibrahim, ditengarai bukan nama yang sebenarnya.

Sebagai pengendara yang senang mendapat pesanan, Heri dengan segera menjemput seorang pria yang memesan atas nama Latif itu.

"Terus saya ambil aja, di Apartemen Rajawali, Kemayoran ke RS Pertamina di Kebayoran," kisah Heri.

Selama perjalanan, Heri diajak berbincang oleh pelaku.

Pelaku menceritakan kalau mertuanya sakit dan hendak dioperasi untuk ketiga kalinya.

Di situ lah kejadian bermula.

Baca: Kisah Haru Iptu Chandra Jalan Kaki Gendong Warga Sakit dari Dusun Terpencil

Begitu sampai Rumah Sakit Pertamina, penumpang tak masuk.

"Tapi dia enggak masuk, katanya, 'jangan masuk nunggu telepon istri saya dulu'. Terus di situ dia minta tolong aplikasi dimatikan. Soalnya nunggu istrinya katanya," ujar Heri.

Heri mendengar pelaku berbicara di telepon dengan seseorang yang diakuinya sebagai istri pelaku.

Pelaku pun memintanya diantar ke Apartemen Puri Park View.

Dengan alasan mau beli obat anti kuman untuk sang mertua.

"Dia turun menemui dokternya di apartemen itu, saya disuruh jangan turun. Terus masuk lagi ke mobil, katanya 'udah nih udah tenang', obatnya dianter sama dokternya, jadi tidak perlu ke RS Pertamina lagi," ujar Heri.

Heri diminta untuk mengantar pelaku ke Menteng, Jakarta Pusat.

Pengakuan pelaku, dirinya hendak menemui kerabat-nya di Menteng untuk meminta pertolongan mendonorkan darahnya bagi mertuanya.

Setibanya di kawasan Menteng, Heri diminta berhenti di sekitar Stasiun Gondangdia.

Di situ, pelaku menunjukkan rumah kerabatnya.

Pelaku menitipkan surat kepada Heri.

Ia meminta Heri untuk mengantarkan surat itu kepada kerabatnya.

Alasannya pelaku takut bertemu dengan kerabatnya.

"Jadi saya turun buat kasih surat itu. Sebelum saya nyari ke rumah budenya itu, saya baru sadar jangan-jangan saya ditipu. Saya kembali ke tempat semula, orangnya udah enggak ada sama mobil saya juga enggak ada," ujar Heri..

Heri melapor ke Polsek Menteng.

Hingga saat ini, mobil Heri belum ditemukan.

Heri juga sudah datang ke Polda Metro Jaya meminta bantuan anggota Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk menangkap pelakunya.

"Mudah-mudahan bisa ketemu mobil saya," ujar Heri.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved