Kasus Rizieq Shihab dan Firza
Tetap Usut Kasus Chat Pornografi, Polisi Tidak Terpengaruh Seruan Revolusi Rizieq Shihab
"Kalau polisi kan' tetap penyidikan. Penyidikan seperti apa, tetap kita lakukan. Kalau itu sebatas penyidikan akan kami selesaikan,"
Maka terhadap kawan kita wajib bersikap positif thinking yaitu berpikir positif untuk menjaga persatuan dan persaudaraan.
Karenanya, pertemuan pimpinan GNPF MUI dengan Presiden RI dan para menterinya di Istana Negara harus dimaknai sebagai bagian peran GNPF MUI yang sejak awal berdiri selalu proaktif membangun komunikasi dan dialog dengan semua pihak.
Jangan serta merta diartikan sebagai bentuk pelemahan perjuangan, apalagi pengkhianatan.
GNPF MUI akan menggelar rapat akbar dengan pimpinan semua elemen juang untuk melaporkan tentang apa yang sudah dan sedang serta akan dilakukan GNPF MUI dalam perjuangan Aksi Bela Islam selanjutnya.
Insyaallah, rapat akbar yang akan digelar GNPF MUI yang akan datang ini akan menjadi satu forum silaturahmi untuk lebih memperkuat tali persaudaraan dan persatuan semua elemen juang yang pro Aksi Bela Islam selama ini.
Silakan, semua pimpinan elemen juang menuangkan saran serta kritik membangunnya dalam rapat akbar tersebut untuk kemaslahatan perjuangan membela agama dan bangsa serta negara
Stop perdebatan via medsos karena hanya akan jadi fitnah yang memecah belah umat.
Stop perdebatan via medsos karena hanya akan jadi fitnah yang memecah belah umat.
Sekali lagi saya nyatakan setop perdebatan via medsos karena hanya akan jadi fitnah yang memecah belah umat.
Akhirnya, saya selaku Imam Besar FPI dan Ketua Pembina GNPF MUI ingin mengulangi untuk kesekian kalinya bahwa saya telah melemparkan ultimatum perjuangan, rekonsiliasi atau revolusi.
Ultimatum ini bukan menyerah, sekali lagi saya katakan ultimatum ini bukan sikap menyerah, sekali lagi ultimatum ini bukan sikap menyerah.
Akan tetapi justru sikap ksatria para habaib dan ulama dalam mengimpementasikan ruh Aksi Bela Islam 411 dan 212 yang selalu mengedepankan dialog dan perdamaian dengan semua pihak.
Tapi ingat, tidak ada rekonsiliasi tanpa setop kriminalisasi ulama dan aktivis. Tidak ada rekonsiliasi tanpa setop penistaan terhadap agama apapun.
Tidak ada rekonsiliasi tanpa stop penyebaran paham komunisme, Marxisme, Leninisme, dan liberalisme serta paham sesat lainnya.
Tidak ada rekonsililasi tanpa stop kezaliman terhadap rakyat kecil yang lemah dan tak berdaya. Tidak ada rekonsiliasi tanpa menjunjung tinggi asas proporsionalitas di seluruh aspek dan sektor serta bidang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Jika semua itu tidak bisa dipenuhi untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional bagi keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, maka tidak ada pilihan lain bagi rakyat dan bangsa Indonesia kecuali revolusi.
Ayo jaga persaudaraan dan persatuan, ayo bela agama dan bangsa serta negara, ayo lawan segala kezaliman dan kemunkaran, ayo tegakkan keadilan, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.