Mudik Gratis Angkutan Laut Kurangi Beban di Jalur Darat
Meski mudik menggunakan angkutan laut mulai ditinggalkan pemudik, namun untuk sebagian masyarakat tetap menjadi andalan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Saat melakukan kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Priuk pada Selasa (27/6/2017), sesuai arahan menteri perhubungan, tahun depan (2018) mudik gratis angkutan laut harus naik dua kali lipat.
Meski mudik menggunakan angkutan laut mulai ditinggalkan pemudik, namun untuk sebagian masyarakat tetap menjadi andalan.
"1.000 motor pemudik saja yang dikirim melalui angkutan laut, sudah mengurangi beban di jalan," kata Sekjen Kemenhub Sugihardjo.
Selain itu, mudik menggunakan kapal laut memiliki sisi edukasi yang penting, yakni menumbuhkan jiwa bahari, di mana Indonesia secara geografis merupakan negara kepulauan.
Diperkirakan puncak arus balik Lebaran 2017 angkutan laut, terjadi mulai 29/6 hingga 3/7 mendatang, namun tidak terjadi di pelabuhan Tanjung Priuk.
"Pelabuhan Tanjung Priuk hanya menerima saja, yang banyak terjadi di Surabaya-Balikpapan, Pare pare-Balikapapan, Medan-Batam,"kata Sugihardjo.
Fokus utama Kementrian Perhubungan, angkutan laut adalah keselamatan bukanlah pada jumlah penumpang.
Dispensasi tidak boleh dilanggar oleh pemilik kapal. "Setiap kapal dihitung masing-masing, batas dispensasinya berbeda," tutur Sekjen yang sering disapa Jojo ini.
Yang penting lainnya adalah faktor cuaca. "Lebih baik tidak berangkat, daripada tidak tiba sama sekali,"imbuh Sugihardjo.