Jumat, 3 Oktober 2025

Ultah ke-490 Jakarta, Djarot Sebut Masih Banyak Tugas Benahi Ibukota

Momen perayaan Hari Ulang Tahun ke-490 kota Jakarta menjadi satu peringatan bagi Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Wahyu Aji
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Momen perayaan Hari Ulang Tahun ke-490 kota Jakarta menjadi satu peringatan bagi Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Ia menyebutkan sejumlah pekerjaan rumah yang harus dibenahi Pemerintah Provinsi DKI dalam membangun ibukota.

Mantan Wali Kota Blitar itu pun mengatakan ada sejumlah 'tertib' yang harus selalu diterapkan di Jakarta.

"Ya kita terus (lakukan) tertib itu (untuk Jakarta)," ujar Djarot, saat ditemui di area Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (21/6/2017).

Tertib yang pertama, kata Djarot, yakni tertib dalam membuang sampah.

Ia mengimbau agar seluruh warga DKI memiliki kesadaran untuk hidup bersih dan bertanggungjawab dalam pembuangan sampah.

"Tertib buang sampah, ini kita harus ada kesadaran, Jakarta itu milik kita bersama," jelas Djarot.

Ia kemudian mengingatkan, tugas tersebut bukan hanya dibebankan pada para pasukan yang dibentuk oleh Pemprov DKI.

Namun juga kewajiban dari masing-masing warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.

"Jangan buang sampah sembarangan, meskipun ada Pasukan Orange, Pasukan Kuning, Pasukan Pelangi ya," kata Djarot.

Kemudian ia juga menyebutkan pihaknya harus melakukan penertiban terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL).

Ia menjelaskan, para PKL harus memikirkan pula kepentingan umum lantaran biasanya mereka menjajakan dagangan di atas trotoar yang digunakan khusus pejalan kaki.

"Tertib PKL, jangan kemudian kita egois ya, sehingga kita harus tata PKL-PKL itu," papar Djarot.

Politisi PDI Perjuangan itu pun menegaskan ada tertib lainnya yang harus dilakukan, yakni tertib hunian.

Ia menyatakan secara tegas bahwa Jakarta merupakan ibukota negara, sehingga warga harus patuh dan tertib dalam mendirikan bangunan.

Djarot menyampaikan, warga tidak boleh membangun rumah di tempat yang tidak seharusnya, seperti di bawah jembatan.

Hal itu akan membuat citra Jakarta sebagai ibukota, negatif.

"Kemudian tertib hunian, ini ibukota negara, jangan lokasi-lokasi yang bukan tempat untuk bangun rumah, dibangun rumah disitu, seperti di kolong-kolong jembatan, ini Jakarta ya," tegas Djarot.

Pria asli Blitar itu juga kemudian menuturkan, pihaknya masih harus berbenah terkait dengan tertib lalu lintas.

Oleh karena itu, ia pun mengimbau agar seluruh warga ibukota turut serta dalam merealisasikan hal tersebut, mulai dari diri masing-masing.

Lebih lanjut ia kembali menegaskan bahwa tugas tersebut bukan hanya merupakan tugas pemerintah, namun masyarakat harus turut ambil bagian dalam membenahi kota Jakarta.

"Tertib lalu lintas, ini juga masih (tidak tertib), ini semua kan bukan hanya (tugas) pemerintah, tapi masyarakat juga harus ikut terlibat," tandas Djarot.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved