Djarot Berharap Ada Safe House untuk Lindungi Korban Intimidasi dan Persekusi
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berencana membangun Safe House untuk menampung orang-orang yang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dan ancaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berencana membangun Safe House untuk menampung orang-orang yang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dan ancaman.
Pelaksana Tugas (Plt) Djarot Saiful Hidayat mengatakan rencana pembangunan tersebut sudah ada sejak lama.
Rencana dibangunnya Safe House tersebut seiring adanya intimidasi dan persekusi yang dilakukan sejumlah oknum.
Termasuk yang dilakukan anggota Front Pembela Islam (FPI) terhadap remaja berusia 16 tahun di kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur.
"Kita udah bicarakan lama sebetulnya (tentang) Safe House, kalau perlu Safe House juga menggunakan kantor kami," ujar Djarot, saat ditemui di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2017).
Kendati demikian, mantan Wali Kota Blitar itu memberikan saran agar Safe House dibangun di asrama polisi.
Karena tentunya para korban yang mendapatkan perbuatan tidak menyenangkan itu akan merasa lebih aman.
Ia pun menyebut Pemprov DKI bisa memberikan bantuan.
"Tapi lebih penting lagi misalnya kami bisa bantu bangun (Safe House) di asrama polisi, malah bagus ini," jelas Djarot.
Selain itu, Djarot menambahkan Safe House tersebut juga bisa dibangun di Asrama TNI, meskipun hanya satu atau dua rumah.
"Bangun aja (Safe House nya), kami bisa bantu di sana, atau di asramanya TNI," kata Djarot, satu rumah atau dua rumah, (biar) aman gitu," kata Djarot.