Pilgub DKI Jakarta
Anies Berharap Warga ke Rumah Partisipasi Membawa Solusi
Menurut Anies solusi-solusi tersebut lah yang dibutuhkannya untuk membantu menyelesaikan sekelumit permasalahan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno mendirikan Rumah Partisipasi untuk mempersiapkan program kerja sebelum pelantikan pada Oktober mendatang.
Rumah yang bertempat di kediaman mendiang mantan Gubernur DKI, Ali Sadikin di Jalan Borbudur Nomor Dua, Menteng, Jakarta Pusat tersebut terbuka bagi warga yang ingin memberikan aspirasi dan kontribusinya untuk pembangunan jakarta selama lima tahun ke depan.
Meskipun demikian Anies berharap warga yang datang ke rumah Partisipasi tidak hanya membawa aspirasi saja, melainkan juga solusi yang telah dikerjakan .
"Oleh karenanya namanya bukan rumah aspirasi tapi rumah partisipasi. Sehingga ada bentuk keterlibatan warga dalam mengelola jakarta, ada ide, ada contoh yang sudah dilakukan," kata Anies, usai menghadir Mukornas Partai Idaman di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta timur, Selasa, (16/5/2017.
Mantan Mendikbud tersebut mencontohkan, adanya warga yang mendirikan rumah penitipan anak di lingkungannya sebagai solusi bagi orang tua yang sibuk bekerja.
Ada juga warga yang membuat pengelolaan sampah mandiri.
Menurut Anies solusi-solusi tersebut lah yang dibutuhkannya untuk membantu menyelesaikan sekelumit permasalahan yang ada di Jakarta .
"Selama kampanye kita banyak mendapatkan solusi itu. Kita mendapat contoh ketua RW yang membangun hidroponik dilingkungannya. Contoh warga yang mengelola sampah di lingkungannya, contoh warga yang membangun tempat penitipan anak. Itu contoh yang telah dilakukan warga," kata Anies.
Selain tempat warga menyampaikan aspirasi dan solusinya, Rumah Partisipasi yang didirikan Anies-Sandi juga menjadi tempat diskusi tiga tim kecil yang dibentuk untuk mempersiapkan program kerja.
Tiga tim itu yakni Tim pengarah pimpinanan Jenderal Purnawirawan TNI Djoko Santoso, Tim Pakar yang berisikan mantan Komisioner KPK Bambang Widjojanto, dan tim Sinkronisasi yang dikomandoi Mantan Menteri ESDM Sudirman Said.