Jumat, 3 Oktober 2025

Kasus Ahok

Pengamanan Sidang Putusan Ahok Empat Kali Lebih Banyak

Sejumlah polisi membentuk kelompok kecil di sebelah ruang auditorium Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (8/5/2017).

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 

Untuk memastikan keamanan perangkat sidang seperti hakim dan jaksa, pihak kepolisian akan mempersiapkan prosedur khusus.

Pihak kepolisian menyiapkan kendaraan khusus untuk hakim jika terjadi serangan dari demonstran yang tidak puas.

"Kalau darurat ada rencana untuk menyelamatkan diri. Kalau ada hal seperti ini sudah kita siapkan," ujar Rikwanto.

Pihak kepolisian telah menyiapkan mobil Baracuda untuk mengevakuasi hakim. Namun jika tidak terjadi kericuhan, hakim tetap akan menggunakan mobil dinasnya sendiri.

Pengamanan hakim merupakan prosedur standar dari pihak kepolisian. Sehingga pihak kepolisian telah mengantisipasi hal ini.

Rencananya mulai malam ini Gedung Kementan telah disterilkan dan ditutup. Penutupan dilakukan mulai pukul 22.00 WIB.

Pada waktu tersebut, polisi akan mulai menaruh peralatan dan kendaraan taktis untuk pengamanan sidang.

Pihak kepolisian juga akan dibantu oleh pasukan TNI sebanyak lima Satuan Setingkat Kompi (SSK). Biasanya satu SSK berkisar 100 orang.

TNI akan diturunkan di sejumlah objek vital.

"Pada saat kita butuh bantuan kita sampai kan ke TNI untuk back up. Pada saat teknis tetap kita yang akan dari polisi yang mengendalikan," jelas Iwan.

Sementara itu, pihak Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) yang selama ini menyuarakan agar Ahok diberi hukuman berat, mengaku siap menerima apapun putusan hakim.

Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Media Center GNPF-MUI, Erick Yusuf.

Menurut Erick, berdasarkan arahan dari Ketua GNPF MUI, Bachtiar Nasir, pihaknya percaya pada seluruh keputusan hakim.

"Intinya kita telah berdoa bersama meminta hakim untuk menjaga independensinya dan jauh dari intervensi. Jadi kami serahkan kepada mereka," ujar Erick.

Erick juga mengatakan bahwa pihaknya tidak meminta anggotanya untuk turun menghadiri sidang Ahok.

"Kalau dari GNPF-MUI, jelas arahannya bahwa besok tidak ada pengerahan massa," tambah Erick.

Senada dengan GNPF-MUI, Forum Betawi Rempug (FBR), juga tidak akan mengerahkan massa yang banyak pada sidang Ahok. Pihaknya hanya akan menurunkan massa dalam jumlah sedikit.

"FBR besok turun hanya 20 orang. Kami siap menerima apa saja keputusannya," jelas Ketua FBR, Luthfie Hakim.

Namun Luthfie, tidak melarang anggotanya untuk turun ke jalan besok atas nama individu. Meski secara kelembagaan pihaknya tidak akan turun secara maksimal. (fah)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved