Kamis, 2 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Ini Kata Ahok Rencana Anies-Sandi Rombak Pejabat Pemprov DKI

Muhamad Taufik mengusulkan kepada Anies-Sandi untuk memberhentikan pejabat publik

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
youtube
Gubernur DKI Jakarta 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama angkat bicara soal wacana yang dihembuskan kelompok pendukung Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno, mengganti sejumlah pejabat di DKI, setelah pasangan Anies-Sandi resmi menjadi gubernur dan wakil Gubernur Jakarta.

"Kelompok sana sudah bilang, camat yang nggak pro mereka mau diganti, wali kota mau diganti, lurah mau ganti," kata Ahok saat memberikan sambutan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Menurutnya, jabatan dan kekuasaan sudah diatur oleh yang maha kuasa.

Sehingga ia meminta pejabat DKI kerja sebaik mungkin untuk melayani masyarakat Jakarta setelah ia tidak lagi menjabat sebagai gubernur.

"Tenang saja, jabatan itu tuhan yang kasih. Sekarang jadi pejabat duduk-duduk dapat Rp13 juta, jadi staf. Santai saja lumayan," kata Ahok lalu tertawa.

"Kalau nggak bener (baru) dipecat dari ASN (Aparatur Sipil Negara) baru nyaho. Ini penting," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra, Muhamad Taufik mengusulkan kepada Anies-Sandi untuk memberhentikan pejabat publik yang diduga memanfaatkan jabatannya untuk memenangkan pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat di pilkada Jakarta. Di antaranya, para wali kota.

"Wali kota yang ikut kampanye akan saya usulkan diganti. Walikota Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat," kata Taufik di Posko Pemenangan Anies-Sandiaga, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/4/2017).

Sedangkan wali kota Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu, Taufik masih memberi lampu hijau.

Dia belum melihat adanya indikasi keterlibatan mereka di Pilkada Jakarta.

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta itu mengatakan bahwa ia melihat adanya keterlibatan empat wali kota itu, terlibat untuk kemenangan Ahok-Djarot.

"Saya lihat mereka ikut Pilkada. Mereka berpihak pada Ahok-Djarot itu kemarin. Di empat wilayah itu, kemarin bagikan KJP (Kartu Jakarta Pintar) menjelang Pilkada. Itu bentuk keberpihakan pada Ahok," kata Taufik.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved