Pilgub DKI Jakarta
Luka Pilkada di DKI Lebih Cepat Sembuh Dibandingkan Pilkada di Daerah
Rekonsiliasi antara pendukung pasangan calon yang menang dan kalah di DKI lebih cepat karena peran pers yang luar biasa besar.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DKI Jakarta memiliki waktu yang relatif singkat untuk sembuh dari luka akibat pemilihan kepala daerah dibandingkan dengan daerah lainnya.
Rekonsiliasi antara pendukung pasangan calon yang menang dan kalah di DKI lebih cepat karena peran pers yang luar biasa besar.
"Tingkat rasionalitas pemilih di DKI itu relatif lebih tinggi apalagi didukung pers yang luar biasa meliput sehingga upaya rekonsialiasi itu akan cepat terobati, itu berbeda dengan pilkada-pilkada yang tidak libatkan media atau pers penyiaran secara masif," kata Anggota DPR RI Viva Yoga Mauladi saat diskusi bertajuk 'Mengobati Luka Pilkada' di Menteng, Jakarta, Sabtu (22/4/2017).
Keberadaan media memang berbeda jauh dibandingkan daerah.
Pilkada DKI mendapat sorotan yang luar biasa dari media dan setiap tahapan Pilkada selalu mendapat perhatian hampir mendapat sorotan media khususnya media penyiaran.
Sementara di daerah, keadannya berbanding terbalik.
Selain peran pers yang minim, tingkat rasionalitas pemilih di daerah dan di DKI masih lebih rendah.
Pemilih rasional cenderung berpendapat bahwa Pilkada adalah sarana untuk memilih pejabat publik.
Di daerah, kondisi itu tidak terjadi. Bahkan proses penyembuhkan bisa saja tidak terjadi karena selalu terjadi reduplikasi konflik-konflik.
"Proses pengobatan akan berjalan dalam waktu yang lama, proses sembuh lama bahkan titik kronis itu akan tidak bisa sembuh. Kalau kemudian mau kalah atau memang proses recovery itu relatif lebih cepat dibandingkan dengan Pilkada-Pilkada yang ada di daerah apalagi yang mengeksploitasi unsur SARA," kata anggota Pantus Rancangan Undang-Undang Pemilu itu.