Pilgub DKI Jakarta
Anies Sebut Pertemuannya dengan Jusuf Kalla Hanya Silaturami Biasa Sebagai Keluarga
Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan pertemuannya dengan wakil presiden Jusuf Kalla, Kamis (20/4/2017).
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan pertemuannya dengan wakil presiden Jusuf Kalla, Kamis (20/4/2017).
Menurut Anies, pertemuan dengan Jusuf Kalla (JK) hanya silaturahmi biasa.
"Silaturahmi biasa. Pak JK bukan orang lain. Beliau orang tua kita dan hubungannya panjang," kata Anies di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Jumat, (21/4/2017).
Anies mengatakan pertemuannya dengan JK bersifat pribadi.
Ia datang ke rumah dinas Wakil Presiden di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, bukan sebagai Calon Gubernur dan Jusuf Kalla yang ditemui bukan sebagai Wapres.
Baca: Politikus Golkar Puji Sikap Ical Terbuka Tidak Dukung Ahok
Baca: Sejumlah Karangan Bunga Tanda Dukungan Untuk Ahok Masih Hiasi Pendopo Balai Kota DKI
Baca: Anies Sebut Setelah Oktober Alexis Ditutup Jika Langgar Perda
"Saya ketemu ya sebagai pribadi saya dan dengan pribadi Pak JK," katanya.
Anies mengaku hubungan dengan Jusuf Kalla sudah seperti hubungan keluarga.
Jusuf Kalla sering bertandang ke rumahnya di Yogyakarta, begitu pula sebaliknya ia sering mendatangi rumah Jusuf Kalla.
"Pak JK itu Wapres atau tidak, hubungan kita dekat. Pak JK menempatkan saya sebagai bukan orang lain, tapi sebagai keluarga," katanya.
Sebelumnya JK juga membenarkan pertemuannya dengan Anies Baswedan.
Dalam pertemuan tersebut JK meminta Anies mempelajari masalah yang nyata terjadi di masyarakat.
"Soalnya masalah yang kelihatan saat kampanye beda sama yang kejadian di masyarakat," katanya.
Menurut JK, Anies memiliki waktu lima bulan sebelum pelantikan sebagai gubernur DKI pada Oktober mendatang untuk mempelajari masalah real di masyarakat.
Karena itu, Anies diminta untuk berkomunikasi dengan gubernur dan wakil gubernur Jakarta yang masih dijabat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat.
"Ada waktu lima bulan buat belajar sebelum dilantik. Jadi diminta jaga komunikasi dengan Ahok Djarot. Biar bisa diskusi soal seluk beluk Jakarta," katanya.