Selasa, 30 September 2025

Pilgub DKI Jakarta

Jelaskan Pemecatan Haji Lulung, Djan Faridz: Saya Sudah Berulang Kali Menelepon Beliau

Abraham Lunggana alias Haji Lulung dipecat dari keanggotaan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Djan Faridz.

Repro/Kompas TV
Abraham Lunggana atau yang lebih dikenal sebagai Haji Lulung. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Abraham Lunggana alias Haji Lulung dipecat dari keanggotaan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Djan Faridz.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Djan Faridz, dengan pemecatan itu Haji Lulung bukan lagi ketua DPW PPP Jakarta, dan bukan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

Kepada wartawan dalam konfrensi persnya di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2017), ia mengaku seudah berusaha semaksimal mungkin agar Haji Lulung dan sejumlah anggota PPP lain yang ikut dengan Haji Lulung, untuk tetap bisa sepaham dengan DPP PPP, mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok - Djarot Saiful Hidayat.

"Tentunya kami ingin sekali menarik mereka kembali ke rumah besar umat Islam, kembali merangkul ke pangkuan DPP Partai Persatuan Pembangunan, kami ingin mereka bersatu kembali, melupakan masa lalu," ujarnya.

Surat peringatan sudah dikirimkan sebanyak tiga kali, tidak hanya itu, bahkan ia secara pribadi sudah berkali-kali mencoba menghubungi Haji Lulung untuk bisa mengkomunikasikan soal sikap Haji Lulung yang memilih untuk mendukung pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.

"Saya sudah berulang-ulang menelepon beliau, menyatakan untuk bergabung, untuk kembali, tapi nggak diangkat-angkat (teleponnya)," ujar Djan Faridz.

Namun karena tidak kunjung sukses merangkul Haji Lulung, maka partai harus mengambil sikap.

Djan Faridz mengatakan hasil rapat DPP PPP, adalah pemecatan Haji Lulung dan sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta lainnya, yang memutuskan untuk tidak ikut mendukung Ahok - Djarot di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Ia mengatakan Ahok sudah lama menandatangani kontrak politik dengan PPP yang isinya antara lain untuk selalu membantu kepentingan umat Islam di Jakarta.

Penandatangan kontrak itu dilakukan jauh sebelum ada penentuan nomor urut di Pilkada DKI Jakarta.

"Berdosa saya sebagai umat Islam, kalau saya tidak memperjuangkan," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved