Kamis, 2 Oktober 2025

Tanah Sempat Bergeser Sebelum Tanggul Kali Bekasi Ambrol

"Kemungkinan pergeseran tanah ini akibat tekanan air kiriman dari hulu, yaitu Kali Cikeas dan Kali Cileungsi,"

Editor: Adi Suhendi
Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Tanggul sheet pile Kali Bekasi di Jalan Raya Cipendawa, Kelurahan Bojongmenteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, ambruk pada Selasa (28/2/2017) dini hari. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mengungkapkan, sempat terjadi pergeseran tanah di lokasi longsornya tanggul sheet pile Kali Bekasi, Rawalumbu, Kota Bekasi.

Pergeseran tanah diperkirakan sejak Jumat (24/2/2017) lalu.

"Kemungkinan pergeseran tanah ini akibat tekanan air kiriman dari hulu, yaitu Kali Cikeas dan Kali Cileungsi," kata Wakil Ketua Satgas BPBD Kota Bekasi Karsono, kepada wartawan di lokasi, Selasa (28/2/2017).

Baca: Tanggul Kali Bekasi Ambrol Sepanjang 50 Meter

Akibat tekanan itulah, kata dia, tanah yang berada di dekat tanggul menjadi tergeser.

Selain itu, diduga tanah yang ada di dekat tanggul adalah tanah labil, sehingga mudah tergerus hantaman arus air yang ada di lokasi.

"Sejak tiga hari berturut-turut dari Jumat (24/2), Kali Bekasi dapat kiriman dari Bogor. Laporan dari petugas di lapangan, air Kali Bekasi saat itu mencapai ketinggian 610 sentimeter," ujar Karsono.

Dia menambahkan, selain ambruk, posisi tanggul sheet pile juga mengalami kemiringan sekitar tiga meter dari posisi semula.

Bahkan, kedalaman keretakan jalan mencapai dua meter ke bawah tanah.

Hingga saat ini, kata dia, lembaganya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bekasi.

Kemungkinan Dinas PUPR akan meneruskan insiden ini ke Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Ini mengingat kali tersebut berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.

"Kita sudah melaporkan hal ini ke Dinas PUPR Kota Bekasi untuk mengecek secara teknis soal ambruknya tanggul ini," jelasnya.

Dian Nitami (29), warga sekitar menambahkan, posisi tanggul telah miring sejak Senin (27/2/2017) siang lalu.

Dia menduga, miringnya tanggul disebabkan tergerusnya tanah di bawah tanggul akibat hantaman arus air.

"Secara fisik tanggulnya dalam kondisi baik, cuma tanahnya saja yang longsor sehingga tanggul ikut terperosok ke bawah," papar Dian.

Dian menyatakan, tidak ada korban luka dan jiwa dalam insiden itu.

Sebab, peristiwa itu terjadi pada Selasa dini hari.

"Cuma sempat kaget saja, tahu-tahu pas pagi hari kondisinya sudah ambruk seperti ini," jelas Dian.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved